Way Kanan,lampungvisual.com-
Ratusan pemuda Way Kanan mengikuti pelatihan Pemuda Pelopor “Sinergitas Dualisme Pandangan Berbangsa, Bernegara dan Beragama”yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) Republik Indonesia, bersama Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pembangunan (LSM-PP) Nasional, di Masjid Assuhada Kampung Bumi Agung, Kecamatan Bumi Agung, Way Kanan, Minggu (10/12/2017).
Ketua Panita Pelaksana kegiatan, Andriyansah, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan demi kemajuan dan menambah wawasan kebangsaan dikalangan pemuda di Provinsi Lampung.
Menurutnya, Kemenpora RI bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pembangunan Nasional, menginginkan pertumbuhan Kepemudaan di Lampung tetap menjaga pemahaman 4 pilar Kebangsaan serta Islam Rahmatan Lilamin.
“Dengan terlaksananya kegiatan pelatihan kepemudaan kemarin. Kemenpora RI berharap Para Pemuda bisa membawa pemahaman yang didapat dan mengembangkan di daerahnya masing-masing. Terutama meminta seluruh Generasi Pemuda Lampung jangan menurup diri untuk peduli terhadap ketahanan NKRI,”ujar Andry disela-sela acara.
Masih lanjutnya, acara ini merupakan acara penutup dari 5 acara yang digelar di Provinsi Lampung “Pelatihan ini Merupakan Kegiatan ke 5 kalinya yang sudah kami lakukan di provinsi Lampung. Dimana, sebelum nya kami menggelar kegiatan pelatihan di 3 masjid di kota Bandar Lampung. kegiatan ini supaya Generasi Pemuda lebih memahami 4 pilar Kebangsaan dan Islam Rahmatan Iilamin, kemarin (Sabtu, 9/12, red) diadakan acara serupa di SMK Persada Nusantara, Bahuga” pungkasnya.
Sementara itu Ustadz Afif Manan sebagai pemateri menyampaikan agama islam merupakan agama rahmatan lilalamin. Namun banyak orang yang salah kaprah dalam menafsirkannya. Sehingga banyak kesalahan dalam memahami praktek beragama bahkan dalam hal yang fundamental yaitu akidah.
Permasalahan muncul ketika orang-orang menafsirkan ayat ini secara serampangan, bermodal pemahaman bahasa dan logika yang dangkal, atau berusaha memaksakan makna ayat agar sesuai dengan hawa nafsunya.
“Dengan kegiatan semacam ini, insya Allah pemuda muslim kembali ke masjid dan tidak salah jalan,” harapnya.
Laporan : fikri