Lampung Tengah, (LV)-Kesenian Rudat dan ngarak kembang pacar dengan membawa api obor dari balai adat kerumah sohibul hajat, merupakan perpaduan seni tari dan seni suara yang biasa ditampilkan dalam acara arak-arakan resepsi khitanan adat Lampung. Sambil menari, rombongan rudat melantunkan syair-syair kalam ilahi yang diiringi tabuhan rebana.
Budaya Rudat arak arakan kembang pacar yang diiringi dengan tabuhan gendang terbangan, sebagai salah satu budaya asli masyarakat Lampung khususnya pepadun Buay Unyi Bandar Pak Abung Siwo Migo dikampung Buyut Udik Gunung Sugih Lampung Tengah sampai saat ini masih eksis.
Salah satunya adalah group Rudat Bandar Buyut Kampung Buyut Udik kecamatan Gunung Sugih kabupaten Lampung Tengah,yang tetap mempertahankan eksistensinya dan tetap lestari ditangan kreatif tokoh kesenian Kampung setempat.
Hal ini disampaikan oleh ketua Rudat, Sapuan Hadi saat tampil diacara rudat dan arak arakan kembang pacar sunatan dikediaman sohibul hajat Sutan Puseran hardian di Kampung setempat sekitar jam 19:35 WIB, Minggu (6/8/2017).
“Alhamdulillah, kepedulian para tokoh adat dan partisipasi masyarakat kampung yang sangat kuat mejaga kelestarian budaya peninggalan nenek moyang untuk melestarikan seni tradisional tersebut sangat tinggi,”Jelas Hadi.
Ditengah kemajuan zaman Rudat adalah salah satu tradisi seni budaya Lampung Tengah khusus Lampung Abung,Sapuan Hadi berharap dengan kepedulian dan kesadran diri sehingga dapat menghiasi suasana ragam budaya tradisional khas Lampung tengah khusus nya Buyut Udik kedepan.
“Selain itu juga ia berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dengan membantu sarana dan prasarana termasuk seragam rombongan rudat,”.
Melihat masih mampu bertahan nya kesenian Rudat ini tokoh adat kampung Buyut Sidi Telago mengatakan, berharap kepada kawula muda Kampung Buyut Udik agar mau tetap melestarikan.
“karena kesenian Rudat ini adalah salah satu warisan para pendahulu kita yang harus kita jaga dan di wariskan kepada generasi penerus kita nanti,”pungkas Sidi Telago.
Laporan : Iswan
Editor : Basri Subur