Diperlihatkan Langsung Kecanggihan IPv6 Oleh Kepala BNN, Ketua Pejuang Bravo Lima Lampung: BNN, Keren!

(Kepala BNN Komjen Heru Winarko dan Ketua DPD Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung Ary Meizari Alfian MBA saat bertemu di ruang kerjanya, kantor BNN, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (07/09/2020) lalu. | PBL)
PROFIL & SOSOK
(Ketua Pejuang Bravo Lima Lampung Ary Meizari Alfian dan tim menyimak presentasi staf BNN seputar kinerja teknologi pemberantasan kejahatan narkoba, di kantor BNN, Jakarta Timur, Senin (7/9/2020). | PBL)

Dari Heru, disambung paparan rancak para staf BNN kemudian, Ary dan tim mendengarkan langsung paparan inti, bahkan melihat langsung demonstrasi ragam peralatan infrastruktur teknologi canggih yang turut nonstop bekerja dalam tugas mulia pemberantasan kejahatan narkoba di Tanah Air.

Menurut Ary, apa yang diupayakan BNN tersebut, keren!

Selain mempererat jalinan silaturahmi sejak Heru Winarko menjabat Kapolda Lampung beberapa dasa silam –per 13 November 2012 hingga 12 Juni 2015, pada kesempatan itu Heru Winarko antusias memperkenalkan IPv6.

IPv6, atau Internet Protocol version 6, merupakan versi terbaru IP (Protokol Internet), sebuah protokol komunikasi penyedia sistem identifikasi dan lokasi guna peruntukan jaringan komputer dan merutekan lalu lintas di internet.

“Ya, BNN sudah memiliki alat canggih seperti di film (The Bourne Ultimatum) tersebut. IPv6 ini, yang menjadi jargon system yang membentengi BNN untuk memberantas narkoba di Indonesia,” ungkap Heru Winarko, kepala BNN sejak 1 Maret 2018 itu, Ilustratif.

Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2015 hingga 2018 itu menjelaskan, IPv6 ini dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menangani pokok permasalahan dari kelelahan alamat IPv4 yang telah sejak lama diantisipasi.

“IPv6 dimaksud untuk menggantikan IPv4. Desember 1998, IPv6 jadi Draft Standar untuk IETF, yang kemudian meratifikasinya sebagai Standar Internet pada 14 Juli 2017,” ujar Heru.

Secara operasional, Heru menyebut IPv6 memberi manfaat teknis selain ruang pengelamatan yang lebih besar.

Asal tahu, mode pengelamatan sendiri merupakan metode penentuan alamat operand pada instruksi yang ditaruh pada memori utama dan register CPU.

Jika kita memiliki tujuan baik ingin memengaruhi arsitektur komputer, dan memilih mode pengelamatan ini, maka secara minimalis akan dua manfaat kita dapatkan.

Kesatu, mengurangi panjang instruksi dengan mempunyai medan yang pendek untuk alamat. Kedua, adanya penyediaan bantuan tangguh bagi programer untuk penanganan data yang bersifat kompleks. Umpamanya pengindeksan sebuah array, control loop, relokasi program, dan lain-lain.

Ada tujuh teknik pengalamatan yang jamak ditemui, Immediate Addressing, Direct Addressing, Indirect Addressing, Register Addressing, Register Indirect Addressing, Displacement Addressing, dan Stack Addressing.

Kembali ke Jenderal Heru Winarko, ia lanjut menjelaskan, secara khusus, ini memungkinkan metode alokasi alamat hirarkis yang memfasilitasi agregasi rute di internet, dengan demikian membatasi perluasan tabel routing.

“Penggunaan pengalamatan multicast diperluas dan disederhanakan, dan memberikan optimisasi tambahan untuk pengiriman layanan. Aspek mobilitas perangkat, keamanan, dan konfigurasi telah dipertimbangkan dalam desain protokol,” paparnya.

Ary Meizari, mengakui dirinya surprise demi mendengar langsung paparan detail-teknis kecanggihan teknologi itu.

Mantan Ketua Kadin Bandarlampung dan Kadin Lampung ini mengapresiasi pula berbagai upaya strategis BNN menjaga citra positif kepada khalayak.

“Bukan lips service saya kira. Di kantor BNN ini bahkan ada ruang keluarga, tempat bermain anak, ruang laktasi, kental kesan joyful happiness-nya, para petugasnya ramah, ya. Saya sebagai anak bangsa turut bangga,” Ary mengilustrasikan apresiasinya.

Ary dan tim diajak menjajal langsung berbagai peralatan teknologi terbaru BNN, berkeliling termasuk melihat taman bacaan, museum BNN, ruang pamer hasil karya warga binaan BNN, dan tak lupa, Media Sosial Center BNN. “Milenial banget,” dia terkesan.

Kesempatan itu, dia sempat bertukar pikiran, mendapat banyak wejangan berharga bagi indukan partisipasi publik termasuk bagi ormas PBL di Lampung dia pimpin, mendampingi Ketua Umum DPP PBL yang kini juga Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju, Jenderal TNI Purn Fachrul Razi.

Indukan partisipasi publik tersebut, sebarisan dengan sejumlah lembaga masyarakat sipil lainnya –Granat, BNM, GANN, Ganas Annar MUI, dan lainnya, dalam totalitas kinerja pemberantasan kejahatan narkoba sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan global dan extraordinary crime, di Tanah Air, juga di Lampung. [red/Muzzamil]

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *