Masih ingat The Bourne Ultimatum? Itu lho, film seri ketiga (2007) sekuel laga thriller ciamik adaptasi dari novel Robert Ludlum, dibintangi aktor watak Hollywood Matt Damon, pemeran Jason Bourne, mantan agen rahasia korban spionase intelijen AS.
Paralel, Jasin Bourne, korban program cuci otak di ‘The Bourne Identity’ 2002, berusaha mengulik kejahatan di masa lalu dan spionase CIA atas dirinya, final mencari identitas diri usai amnesia di ‘The Bourne Supremacy’ (2004), hingga sukses membongkar dalang spionase di ‘Jason Bourne’ (2016).
Nah, upaya Jason Bourne tunai misi pemulihan kesadaran dan identitasnya, tak terlepas dari dukungan dramatik kehebatan teknologi intelijen canggih.
Di Tanah Air ternyata Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki kemampuan serupa teknologi itu, dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan menjaga kedaulatan Nusantara dari kejahatan kemanusiaan internasional perusak generasi bangsa, narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Salah satu warga Lampung yang beruntung dapat melihat langsung demonstrasi peralatan teknologi itu, adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung, Ary Meizari Alfian. Berikut kita simak oleh-oleh cerita plus kesan-kesannya.
BANDARLAMPUNG-
Sekembalinya dari Jakarta, Rabu (9/9/2020), Ketua DPD PBL Lampung Ary Meizari Alfian bergegas menuliskan pengalaman terbarunya usai dia berkesempatan menyambangi kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), di Jl MT Haryono 11, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (7/9/2020) lalu.
Disana, Ary didampingi oleh sejumlah pengurus DPD PBL Lampung disambut hangat oleh tuan rumah, Kepala BNN Komisaris Jenderal Heru Winarko.