Lampung Utara, lampungvisual.com
Pasca di keluhkannya harga gas elpiji ukuran 3 Kilogram langka dan harganya yang cukup pantastis dikisaran Rp.27.000 rupiah sampai Rp. 30.000 rupiah Per tabung, Dinas perdagangan kabupaten Lampung Utara gelar operasi pasar, Selasa (2/7/2019)
Pelaksanaan operasi pasar di kelurahan Tanjung Aman, Kotabumi Selatan. Dalam operasi tersebut ada dua pelaksana, Agen PT Usman Cahaya Makmur dan pangkalan yang menangani operasi pasar.
Berdasarkan pantauan lampungvisual. com, banyak warga yang memanfaatkan Operasi Pasar Gas Elpiji 3 kiloan, Bahkan ada warga yang naik mobil Toyota Sienta Warna putih ikut antri dalam operasi tersebut. Selain itu, ada juga warga yang membawa mobil Grand Max berisikan lima tabung gas dan ada juga ASN yang masih mengenakan baju dinas dengan ditutupi jaket dan memakai topi ikut antri untuk membeli tabung gas.
Sekretaris Dinas Perdagangan, Sinar Barkah mengatakan terkait kelangkaan gas elpiji 3kg pihaknya melakukan operasi pasar bersama Hiswana Migas dan pihak pertamina.
“Ya, Kita telah lakukan OP tabung has elpiji yang terbagi yakni disekitar Tanjungaman dan Kebun empat, Kecamatan Kotabumi Selatan, ” Terangnya.
Budi salah satu karyawan Agen PT. Usman Cahaya mendiri menjelaskan bahwa pada Operasi Pasar sebanyak 560 tabung gas ukuran 3 kg yang dijual dengan harga Het Rp. 16.500 rupiah per tabung.
” Ya, pada Operasi Pasar Tabung Gas Elpiji ukuran 3 Kg dijual dengan harga Het Rp. 16.500 rupiah per tabung, ” Jelasnya.
Sulastri, ibu rumah tangga mengatakan dirinya merasa senang Dengan adanya operasi pasar gas elpiji ukuran 3 kilogram. Pasalnya dalam OP tersebut gas melon dijual Rp 16.500 per tabung. Sebab harga jual di warung dijual seharga Rp 27.000 ribu per tabung sampai Rp. 30.000 ribu per tabung
Sementara Ridho warga setempat yang sedang mengantri membeli gas elpiji 3 Kg mengungkapkan dirinya sangat menyayangkan masih banyak orang yang memanfaatkan OP. Padahal sudah jelas diadakan Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg itu bersubsidi guna untuk masyarakat kalangan bawah. Tapi yanga ada kenyataannya masih banyak yang mengendarai mobil mewah bahkan PNS yang memanfaatkan moment tersebut.
Penulis: Andrian Folta
Editor : Susan
