Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com-
[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=Y1tQOasQ4rE” theme=”light” cover=”youtube” responsive=”y” autoplay=”n” loop=”n” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”y” disablerelated=”y” delayed=”n” schemaorg=”y” /]
Guna Pemantapan penyelenggaraan pemerintahan desa perlu terus dilakukan secara berkelanjutan, Maka Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat mengambil langkah-langkah sebagai upaya Penguatan Desa melalui Pelatihan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SisKeuDes) yang diikuti aparatur desa se- kecamatan Tulang Bawang Udik kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kepalo Tiyuh Kartaraharja, Kemarin Senin (23/1017)
Hadir dalam kesempatan itu selain Aparatur Desa dan kepalo Tiyuh se-Kecamatan Tulang Bawang Udik, juga hadir Camat Tulang Bawang Udik Tausin dan Satuan kerja (SATGAS) SisKeuDes Tingkat Kabut paten.
Miral Hayadi, Kabag Administrasi Wilayah dan Otonomi Daerah Setdakab Tulang Bawang Barat menjelaskan, Siskeudes adalah aplikasi yang dibuat BPKP dan harus diterapkan oleh seluruh pemerintahan di tingkat desa, mulai dari perencanaan sampai ke pelaporan.
Dirinya menilai, dengan adanya aplikasi ini, aparatur tiyuh akan semakin mudah dalam melaksanakan kegiatan, mulai dari perencanaan hingga pelaporan. Selain itu, sasaran yang ingin dicapai dengan adanya aplikasi ini adalah proses transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di tingkat tiyuh.
Untuk itu, hal ini membutuhkan pengelolaan dan peningkatan SDM yang memadai, sehingga penerapan Siskeudes penting dilakukan. Pada Rakornas Pengawas Seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Istana Negara 18 Mei 2017 lalu, Presiden Joko Widodo meminta seluruh desa sudah 100 persen menggunakan aplikasi Siskeudes di tahun 2017 ini.
Pelatihan Perangkat-perangkat tiyuh dalam rangka menerapkan aplikasi dan sistem keuangan di desa, mengingat pada tahun 2018 seluruh pengelolaan keuangan sudah menggunakan aplikasi tersebut.
Siskeudes adalah program nasional yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah hingga pemerintah tiyuh, namun saat ini pemerintah daerah belum memiliki anggaran untuk pelatihan tersebut, sehingga penganggaran pelatihan ini dilakukan oleh tiyuh. Tutur Miral Hayadi.(Red)