Wujudkan Swasembada Daging, Pemkab. Lamteng Kembangkan Pakan Ternak Mandiri

Wujudkan Swasembada Daging, Pemkab. Lamteng Kembangkan Pakan Ternak Mandiri
ADVERTORIALLAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah, lampungvisual.com-

(Budidayakan Rumput Odot, Mustafa Kembangkan Pakan Ternak Mandiri)

Dalam mendukung program pemerintah terkait swasembada daging Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa menargetkan Lampung Tengah (Lamteng) sebagai lumbung ternak terbesar di Sumatera. Upaya dukungan tersebut dibuktikan dengan mengembangkan budidaya ternak sapi, berikut ketersediaan pakan ternak secara mandiri.

Bupati ronda ini menjadikan kampung  Dusun Dadi Makmur Kampung Bandarsakti Kecamatan Terusan Nunyai sebagai sentral produksi dan budidaya pakan ternak dengan cara budidaya tanaman rumput odot.

(Tanaman Odot Nutrisinya Sangat Baik Untuk Hewan Ternak)

Pantauan lampungvisual.com di lapangan, msyarakat yang berprofesi sebagai petani berpartisipasi aktif dan antusias untuk menanam odot karena diketahui tanaman tersebut nutrisinya sangat baik untuk hewan ternak.

“Kita punya target besar di sektor peternakan. Targetnya Lamteng menjadi lumbung ternak, kalau bisa se-Sumatera. Tentunya ini harus ditunjang dengan pakan yang memadai. Disini kita mencoba membuat inovasi membuat pakan mandiri dengan memanfaatkan tanaman odot,” ungkap Mustafa saat panen raya perdana odot di kampung Bandarsakti, Senin, 4/12/2017.

Baca Juga:  Polda Lampung Besarta Polres Lamteng Sosialisasikan Penerimaan Anggota Polri

Dengan mengembangkan tanaman odot ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak di Lampung Tengah. Nutrisi yang baik pada odot juga diharapkan semakin menunjang potensi peternakan di kampung-kampung.

“Odot adalah tanaman dari varietas rumput gajah. Ini merupakan pakan alternatif dengan nutrisi terbaik. Jika ini dikembangkan secara maksimal, tentunya memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik petani, peternak maupun pemerintah. Tidak hanya memenuhi kebutuhan pakan ternak lokal, mudah-mudahan bisa dipasarkan secara luas,” imbuh dia.

Sementara itu Ketua Gapoktan Dusun RKD Sutrisno menerangkan budidaya tanaman odot sebagai pakan ternak masih tahap percobaan. Di Kampung Dadi Makmur sudah ada 6-7 hektar lahan masyarakat yang sudah ditanami odot.

Baca Juga:  Tidak Mau Main-main, Loekman Minta Konsultan Lakukan Ekstra Pengawasan

Menyikapi banyaknya permintaan rumput gajah super ini, kedepan petani dan masyarakat akan diarahkan untuk menanam odot. Menurutnya budidaya odot sangat menguntungkan, selain perawatannya mudah, masa panen odot juga tidak lama.

“Dalam 2,5 bulan odot sudah bisa dipanen. Setelah itu batang kita potong-potong 17-19 cm, per batang bisa dijual dengan harga Rp 300. Permintaan per hari bisa mencapai 40-50 ton, namun karena produksi masih terbatas, permintaan belum bisa dipenuhi, karenanya kedepan kita konsen mengembangkan tanaman odot ini,” jelasnya.

Dijelaskan Sutrisno, budidaya odot sangatlah mudah. “Masa tanam hanya 2,5 bulan. Perawatan mudah, penanaman pertama menggunakan pupuk organik, selanjutnya cukup urea. Satu pohon nantinya bisa menghasilkan hingga 60 tunas. Daunnya juga bisa langsung dikonsumsi ternak,” bebernya.

Baca Juga:  Antisipasi Pungli, Polres Lamteng Terjunkan Personil Gabungan

Terkait pemasaran, menurut Sutrisno tidak perlu khawatir karena permintaan sangat tinggi. Sejauh ini odot sudah dipasarkan di sejumlah kabupaten yakni kabupaten Lampung Utara, Lampung Selatan, Pringsewu, Pesisir Barat, dan Mesuji. Permintaan mencakup petani perseorangan, kelompok tani dan perusahaan.

Dengan program “one zona one product”, Ia berharap semakin meningkatkan potensi peternakan di Lampung Tengah, serta mendongkrak perekonomian pembudidaya rumput odot. “Sejauh ini odot masih belum terlalu familiar di kalangan petani. Dengan adanya support dari bupati, saya harap semakin banyak petani yang beralih menanam rumput odot,” pungkasnya. (Iswan/Adv)

 1,497 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.