Warga Terpaksa Mematikan Lampu akibat Serbuan Serangga Mirip Kumbang

LINTAS DESATULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, lampungvisual. com

Serbuan ribuan lembing serangga mirip kumbang di Daya Murni dan Tiyuh Daya Asri, Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat, tiga malam ini makin meresahkan warga.

Karena belum tahu cara mengusir serangan-serangan itu, warga memilih mematikan semua sumber penerangan.

Berbagai upaya sudah dilakukan warga, mulai dari membakar sampai menyemprot serangga-serangga itu dengan pestisida, tetapi tidak menunjukkan hasil yang diinginkan.Rabu Malam ( 4/10/17)

Arpan (27) salah satu warga tiyuh Daya asri mengatakan, hewan itu justru berdatangan pada malam hari. Warga pun memilih berlindung di rumah yang gelap pada malam hari. Mereka juga mematikan lampu-lampu di teras toko maupun rumah sebab serangga-serangga itu menyukai terang.

Baca Juga:  Tiyuh Mulya Jaya kembali salurkan BLT

Kehadiran serangga-serangga itu cukup mengganggu aktivitas warga, menimbulkan bau tidak sedap.

Sejumlah pemilik toko, warung makan lesehan Pecel lele mengeluh lantaran pendapatan mereka menurun jumlah pengunjung berkurang. Warga bukan tidak berusaha mengusir ataupun mematikan serangga yang tidak diketahui asal-usulnya itu.

“Tidak ada cara mengusir serangga mirip kumbang ini kecuali mematikan lampu, wagra disini ada yang menyebut serangga itu dengan nama lembing,” ujar Arpan.

Baca Juga:  Peduli Terhadap Pelajar, Kasat Binmas Polres Tubaba Jadi Pembina Upacara di SMPN 2 Tulang Bawang Barat.

Senada dikatakan Daliman (30) salah satu pemilik lesehan pecel lele di seputaran lokasi pasar daya murni sudah tiga malam ini, lesehannya tidak bisa melayani pengunjung yang hendak makan, lataran tidak bisa mehidupkan lampu.

“Warga disini menyebut Serangga ini dengan nama lembing, mas lihat sendiri kalau kita menyalakan lampu langsung berdatangan jumlahnya sangat banyak, mana lagi baunya tak sedap kayak walang sangit, bagaimana kita mau melayani pengunjung terpaksa pengunjung yang datang cuma bisa pesan aja gak bisa makan disini, itupun kami menggoreng lele harus mematikan lampu, menyalakanlilin jaraknya pun harus jauh dari wajan.” Ungkap Daliman. (Red)

 3,262 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.