Salah satu warga setempat mengatakan, Saat ini masyarakat hanya memiliki dua (2) pilihan untuk bisa keluar dari kampung. Karena ke Kampung Nyukang Harjo kalau menempuh jalur lain lain, Cukup memakan waktu dibandingkan menyeberang menggunakan rakit. Tutur Nurhasanah.
Terbilang cukup kaya 5 Kampung ini, Pasalnya hasil bumi di wilayah tersebut yang menjadi penghasilan sehari-hari sangat menjanjikan. Perkebunan sawit, Kopi, Lada, Duren, Pinang, dan masih banyak yang lainnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Sutoyo selaku kepala kampung Negeri Jaya mengatakan pihak pemerintah kampung setempat sudah melakukan banyak upaya, namun, tetap saja dirasa belum memberikan hasil yang cukup optimal.
Sutoyo juga menjelaskan terdapat dua titik jalan alternatif, tetapi masyarakat enggan melaluinya karena jalan tersebut terbilang ekstrim dan sudah terdapat korban yang jatuh di kedua jalur tersebut.
Di Tengah sulitnya ekonomi dan pandemi covid-19 seperti ini, Sutoyo dan masyarakat kelima kampung tersebut hanya bisa mengubur dalam-dalam impian untuk memiliki jembatan penghubung yang layak dan aman untuk dilalui.Ujar Sutoyo, Kepala Kampung Negeri Jaya.
Senada dengan Kepala Kampung Negeri Jaya, Sarkak Kepala Kampung Paling Ujung yang, Yakni Margajaya, Dirinya siap tidak menerima pembangunan dari APBD asal 3 hal ini terealisasi.
Karena akses jalan dan jembatan yang dikeluhkan warga Kampung Negeri Jaya merupakan jalur pokok yang dilalui oleh seluruh masyarakat di empat Kampung lainnya, Termasuk Margajaya.
Diyakinkan Sarkak, Masyarakat di wilayahnya secara ekonomi cukup mapan dengan mengandalkan hasil bumi. Kekayaan alam Selagai Lingga khusus di lima Kampung sangat menopang kehidupan masyarakat. Tapi sayang, Jalan rusak, Jembatan putus, dan aset wisata selalu dikesampingkan pemerintah. Terang Sarkak, Kepala Kampung Margajaya. (Iswan Rudi)