Video: Lampung Masih Kekurangan Tenaga Medis Peternakan

ADVERTORIALBANDAR LAMPUNG

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=MLp8oxt8A44″ theme=”dark” cover=”local” responsive=”y” autoplay=”n” loop=”n” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”n” disablerelated=”y” delayed=”n” schemaorg=”n” /]

Bandar Lampung, lampungvisual.com –

Provinsi Lampung masih kekurangan tenaga medis peternakan seperti dokter hewan kontrak untuk mendukung kerja Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), hal tersebut menjadi bahasan saat berlangsungnya Rapat Koordinasi Program Upsus Siwab yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung di Hotel Horison, senin dan selasa (3-4/ Desember 2018).

Rapat Koordinasi diikuti oleh unsur Sekretariat Nasional Upsus Siwab, Setditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, bidang peternakan kabupaten kota, unsur produsen sapras Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), Balai Veteriner Lampung, BPTP Lampung serta Balai Karantina Pertanian kelas I dan lain-lain.

Baca Juga:  Pertukaran Pelajar MBKM: "Terima Kasih IIB Darmajaya"

Disampaikan oleh drh. Makmun dari Direktorat Pembibitan dan Produksi Ternak Kementan RI, saat memberikan arahan kepada peserta rakor, bahwa ada asumsi human error saat melakukan input data pelaporan kegiatan ke ISIKHNAS (Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) sehingga terjadi miss antara data Inseminasi Buatan, Kebuntingan dan Lahir.

“Laporan kebuntingan pada ISIKHNAS yang masih rendah disebabkan oleh belum intensifnya pelaksanaan Pelaporan Kebuntingan sesuai jadwal, serta terbatasnya jumlah petugas PKb, termasuk laporan kelahiran yang tidak mencerminkan data kebuntingan tahun 2017, artinya laporan kelahiran belum sesuai list kebuntingan pada tahun sebelumnya serta belum semua data kelahiran terlaporkan.” kata drh. Makmun.

Perlunya penambahan tenaga medis seperti Dokter Hewan Ternak telah dimasukan ke dalam rumusan hasil rapat koordinasi program Upsus Siwab 2018, dengan harapan dapat terpenuhi sehingga pelaksanaan Upsus Siwab mendatang lebih optimal dan target bunting serta kelahiran dapat tercapai.

Baca Juga:  PWI Lampung Utus 251 Pada HPN Jatim 2019

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, Ir. Dessy Desmaniar Romas, MM, dalam kesempatan yang sama dihadapan peserta rakor mengatakan, bahwa akan segera mengirimkan Surat kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan terkait suntikan dana dari APBN untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM Teknis Reproduksi dan Kesehatan Hewan melalui pelatihan dan bimtek.

Ir. Dessy Desmaniar Romas menambahkan, bahwa menjadi rumusan yang juga dianggap penting, karena dalam pelaksanaan Upsus SIwab gangguan reproduksi masih menjadi masalah yang dihadapi oleh peternak rakyat terutama Hypofungsi Ovary yang tersebar di kabupaten Provinsi Lampung.

Baca Juga:  Usai Sholat Berjamaah, Sholawat dan Hadroh Antarkan Mustafa Pengundian Nomor Urut

“Saat ini optimalisasi SDM yang ada dilaksanakan untuk mengatasi hal tersebut, dengan harapan apa yang menjadi rumusan hasil evaluasi pelaksanaan Program Upsus Siwab baik 2017 maupun 2018  dapat dipenuhi sehingga Lampung dapat membantu memenuhi target nasional, selain tentunya meningkatnya populasi sapi dan kesejahteraan peternak rakyat.” ujar Ir. Dessy Desmaniar Romas, MM. (Dra)

 2,032 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.