Umar Ahmad : Pembangunan melesat dengan APBD yang sehat

ADVERTORIALTULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat : lampungvisual.com

Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) telah banyak melakukan gebrakan pembangunan yang sangat dirasakan oleh masyarakat dan mendapat pengakuan serta apresiasi dari berbagai pihak. Pembangunan ini meliputi berbagai sektor, baik infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pariwisata, perekonomian dan sektor lainnya termasuk kebudayaan.

Bahkan dalam hal kebudayaan ini Kabupaten Tubaba melalui Bupati Umar Ahmad oleh PWI Pusat mendapatkan penghargaan tingkat nasional dalam pengembangan kebudayaan. Pemerintah Daerah Kabupaten Tubaba menghendaki pembangunan yang ada tidak mengesampingkan kearifan lokal dan ciri-ciri kehidupan masyarakat tubaba.

Keberhasilan pembangunan diberbagai bidang ini tidak lepas dari pendanaan dan tata kelola keuangan daerah yang baik. Perencanaan dan pengendalian pelaksanaan APBD yang baik merupakan kunci menjadikan APBD Kabupaten Tubaba menjadi APBD yang sehat.

“Hal ini menjadi penting karena APBD yang sehat merupakan jaminan yang memberikan kepastian penyediaan dana bagi para pihak pelaku-pelaku pembangunan di Kabupaten Tubaba. Dalam melihat APBD yang sehat secara sederhana nampak dari postur APBD yang menempatkan belanja untuk pembangunan lebih besar dari belanja pegawai,”ungkap Umar Ahmad S.P bupati TUBABA saat didampingi Mirsa irawan DA,S.Sos,MM kepala BPKAD Tubaba.Selasa (10/3/2020).

Baca Juga:  Sejumlah Pemuda Hiasi Malam Tahun Baru dengan Bakar Jagung

Mirza menambahkan,”Tolok ukur lain bisa dilihat dari penataan anggaran belanja tidak kurang dari yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, antara lain :

Alokasi untuk bidang pendidikan minimal 20% dari total belanja (PP nomor 48/2008 tentang pendanaan pendidikan)

Alokasi bidang kesehatan minimal 10% dari total belanja setelah dikurangi gaji (UU nomor 36/2009 tentang kesehatan)

Alokasi Dana Desa (ADD) minimal 10% dari dana perimbangan setelah dikurangi DAK (UU nomor 6/2014 tentang Desa)

Alokasi belanja modal minimal 23% dari total Belanja Daerah

Alokasi pendidikan dan pelatihan Aparatur Sipil Negara minimal 0,16% dari total belanja daerah (permendagri nomor 38/2018 tentang pedoman penyusunan APBD) Dari kesemuanya hal-hal yang dipersyaratkan tersebut, Kabupaten Tubaba dengan komitmen yang tinggi telah mengimplementasikannya ke dalam APBD dari tahun ke tahun,”paparnya.

Di tempat terpisah Ainudin Salam sekertaris BPKAD saat berbincang dengan lampungvisual.com mengatakan Selain postur APBD yang sehat, yang tidak bisa dikesampingkan juga adalah tata kelola pengendalian atas pelaksanaan APBD, sehingga penyerapan anggaran dapat sejalan dengan apa yang telah direncanakan. Dalam hal ini peran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai satuan kerja pengelola keuangan daerah menjadi sangat strategis,”Transparansi dan akuntabilitas adalah hal yang menjadi dasar BPKAD dalam pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan negara, dimana Bupati selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sangat berkomitmen bahwa uang rakyat hendaknya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat Hal ini telah dibuktikan dengan prestasi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah dengan memperoleh penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa keuangan sebanyak 8 (delapan) kali berturut-turut tahun 2011 s/d 2018, ujarnya saat di jumpai di ruang kerjanya.

Baca Juga:  GP ANSOR TUBABA TOLAK HTI TERKAIT GAGASAN KHILAFAH

Dirinya menambahkan Dalam rangka pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, Pemerintah Kabupaten Tubaba melalui BPKAD mengembangan penggunaan Teknologi Informasi guna meminimalisir terjadinya kesalahan dan potensi penyalahgunaan keuangan negara,

“Beberapa aplikasi yang dikembangkan dan dipergunakan dalam pengelolaan keuangan dan aset, antara lain :

Simgaji Taspen, aplikasi untuk pengelolaan gaji pegawai.

Simda BMD, aplikasi untuk penatausahaan barang milik daerah

Simda Keuangan, aplikasi untuk penganggaran, penatausahaan dan pelaporan keuangan.

Sinergi, aplikasi untuk melaporkan realisasi anggaran, data transaksi keuangan harian ,Aladin, aplikasi untuk pelaporan Dana Alokasi Khusus non Fisik.

Omspan, aplikasi untuk memantau transaksi dalam sistem perbendaharaan dan anggaran negara

Baca Juga:  Petani Tubaba Giat Berburu Tikus

Simda Integrated, merupakan aplikasi terintegrasi mulai proses perencanaan sampai dengan pelaporan,”paparnya

Ainudin salam Sekretaris BPKAD Kabupaten Tubaba yang akrab dipanggil dengan panggilan bang “Ai” itu menegaskan membangun dan menorehkan prestasi dari berbagai bidang adalah sesuatu yang patut dibanggakan.Namun demikian tantangan kedepan semakin besar dalam rangka mewujudkan cita-cita otonomi daerah yaitu percepatan menuju masyarakat tubaba yang adil makmur,”Peran serta masyarakat, swasta dan pemerintah dalam menggali potensi daerah harus terus ditingkatkan untuk menjadikan Tubaba sebagai kabupaten yang mandiri Dengan semboyan nemen, nedes dan nerimo adalah modal dasar dalam mewujudkan itu semua. Melalui Bupati Tubaba Bapak Umar Ahmad, Kabupaten Tubaba terus mendengungkan bahwa Tubaba bukan hanya sekedar sebutan sebuah wilayah tapi Tubaba adalah masa depan,”pungkasnya.

Penulis : (Adri / Yp /Adv)

 1,018 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.