Lampung Utara, (LV) –
Geliat pelaksanaan pembangunan di Lampung Utara (Lampura) sudah nampak dan begitu nyata di depan mata, hampir disetiap sudut kota hingga desa sebagian besar Infrastruktur jalan membaik untuk memperlancar perputaran roda perekomian kerakyatan di daerah. Meski demikian ada sesuatu hal yang begitu mengganjal, membuat hati menjadi begitu teriris saat melintas taman olah seni melihat bangunan megah yang akan dijadikan gedung perpustakaan terbengkalai, begitupun radio rada kebanggan daerah sudah tidak terdengar siarnya bahkan kantor studio itu terlihat kumuh tak terpelihara serta dibagian belakang dijadikan tempat pembuangan sampah.
” Seharusnya bangunan megah ini harus diutamakan, sebab berada tepat diperkotaan. Apabila bangunan tersebut di selesaikan manfaatnya begitu besar bagi para generasi penerus bangsa untuk belajar sebagai penunjang penambahan wawasan mereka. Namun fakta dilapangan berbanding terbalik gedung megang itu malah kerap dijadikan para kalangan remaja untuk mabuk mabukan, ” Kata Firmansyah Ketua PC IMM Lampura seraya Pemkab Lampura harus perhatikan aset jangan hanya fokus infrastruktur jalan, Minggu, (2/1/2022)
Selain itu, lanjut dia, taman olah seni juga dibagian sisi belakang dijadikan tempat pembuangan sampah sementara, praktis suasana disekitar kurang nyaman akibat volusi udara dampak dari sampah yang menumpuk disana. Semestinya pemkab Lampura harus memperhatikan hal itu, aset pemerintah dibiarkan terbengkalai dan tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.
Kemudian, Radio radar yang sudah 5 tahun lebih tidak lagi mengudara, sedangkan itu merupakan milik pemerintah yang terkenal dengan ciri khasnya ” tembang kenangan. ” namun janji pemerintah akan mengaktipkan kembali radio rada hanya hisapan jempol belaka. Hingga memasuki tahun 2022 tidak dampak gerakan atau pemikiran untuk memperbaikki bangunan gedung radio rada dan mengaktipkan kembali radio kembangan daerah.
Ia berharap kepada pemerintah daerah dapat memperhatikan aset aset yang ada dan dampaknya bisa dirasakan masyarakat, jangan sampai di biarkan begitu saja seperti yang bisa kita lihat ketika melintas dipusatkan perkotaan tepatnya di taman olah seni karena sudah jelas pembangunan yang di lakukan itu uang rakyat.
Relead artikel Lampungvisual 2020