BANDARLAMPUNG-
Bagi anak-anak usia dini dan usia sekolah di wilayah terpencil, pulau-pulau terluar, daerah tertinggal di Kecamatan Bakauheni, Kalianda, Ketapang, Penengahan, Rajabasa, dan sekitarnya, Lampung Selatan, sesosok nama, Aipda Agung Gede Asmarajaya, dikenal oleh mereka sebagai bagian sosok “guru” pembuluh rindu pelepas dahaga ilmu.
Senyum anak-anak itu –rerata datang bukan dari keluarga berkecukupan harta, mengembang setiap kali Agung Gede, pegiat literasi “Jangkar Pustaka” itu datang menemui mereka.
Entah itu di rumah selama sekolah ditutup sebab pandemi, bisa di ladang atau pegunungan, di pesisir pulau, bibir pantai, atau di tengah pulau pesisir.
Agung dan anak-anak itu, bisa bersua dimanapun, sekadar saling menjemput kabar, bertutur cerita sehari-hari atau berdongeng, atau membagikan buku-buku bacaan sumbangan para donatur.