Terkait Temuan IWO : Diknas Way Kanan akan panggil Kepsek, bendahara dan komite SD 1 Menanga Siamang

WAY KANAN

Way kanan, lampungvisual.com-
Menindak. Lanjuti keluhan kinerja kepala sekolah SDN 1 Menanga siamang kecamatan Banjit. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Way Kanan melalui Kabid. Pembinaan dan ketenagaan Dikdas, Raminto. Menegaskan akan memanggil Kepsek, Bendahara dan Ketua Komite Besok, (Rabu, 10/ 4/2019).
Hal tersebut dikatakan Raminto saat dihubungi awak media, selasa (9/04/2019) saat dimintai keterangan terkait tindak lanjut persoalan di SD 1 Menanga Siamang tersebut.
“Kita akan jadwalkan pemanggilan kepsek, Bendahara dan komite Besok.” Kata Raminto.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk klarifikasi dari masing-masing pihak baik kepsek. Bendahara dan komite maupun pengelola BOS Di Kabupaten.
“Jika terbukti ada indikasi ke arah penyimpangan maka akan kita tindak lanjuti sesuai hasil temuan besok. ” Kata Raminto.
Jika ditemui unsur unsur yang melanggar pihak Dinas menurut Raminto pihaknya akan tindak lanjuti apalagi jika ada unsur pidana.
Sebelumnya Tim investigasi menyambangi sekolah pada Rabu (3/04/2019) menyambangi ketua Komite dan guru-guru di menanga siamang dan mendengar adanya keluhan-keluhan terkait kinerja kepsek baik proses belajar maupun pengelolaan Dana Bos di sekolah tersebut.
Selain itu Tim Investigasi IWO way kanan juga mendapati ruang kelas siswa terkesan kumuh dan acak-acakan, sehingga kegiatan belajar-mengajar disana sepertinya tidak berjalan maksimal.
Tim juga mendatangi Ketua Komite setempat, Maludin yang sudah 16 Tahun menjabat ketua Komite, mengaku selama kepemimpinan Kepsek yang diketahui Bernama Sairana, Spd. Sd dirinya mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pengelolaan dan tanggung jawab selaku ketua Komite,
“Saya hanya jadi Ketua Komite saja kalau lain lain saya tidak tahu. ” Kata Maludin.
Saat ditanya mengenai pengawasan pengelolaan anggaran ketua komite mengaku tak pernah dilibatkan, bahkan setiap ada pencairan dana Bos dirinya tak pernah ada membubuhkan tanda tangan.
“Setau saya kalau ada mau pencairan dana bos, komite ikut tanda tangan tapi saya ga pernah merasa tanda tangan, jadi kalau ditanya berapa dana bos sekolah per triwulan saya tidak tahu angkanya. ” Paparnya.
Maludin menambahkan memang ada beberapa kali dia tanda tangan surat tapi tidak ada kaitan dengan pengusulan pencairan dana Bos namun yang datang bukan kepsek tapi suaminya.
Terpisah bendahara sekolah sugiyanto, mengakui juga bahwa dirinya benar bendahara sekolah namun masalah penggunaan anggaran dana Bos disekolah tersebut semua dilakukan kepsek.
“Saya tidak tahu pak pengelolaan dana Bos di sini semua dikelola kepsek. ” Kata Sugiyanyo.
Selain itu sejumlah guru honor disana juga mengeluhkan besaran honor yang diterima.
“Disini ada 6 guru honor yang didanai dari BOS, jumlah honor kami masing masing hanya Rp. 250 Ribu/ Bulan. ” Kata salah seorang honorer yang mewanti wanti namanya agar disamarkan.
Penulis: Fikri /Tim.
Editor: Basri

 2,588 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.