Pukul 18.55 WIB, larut menakzimi, warga lainnya, Nurbaiti Djamal. “Terima kasih ya Allah, Kau telah mengabulkan doa-doa kami. Aamiin,” takzim Nurbaiti.
Pun, memasuki Kamis. Pukul 00.01 Waktu Indonesia Barat, warga pendukung bernama Sri Widyastuti, mengucapkan sukses selalu, “buat bunda Eva, atas kemenangannya.”
Ungkapan senang, disampaikan oleh HNY Sikumbang, warga Panjang Utara, Panjang, satu menit berselang. “Alhamdulillah. Dua kali hati ini senang di pilkada 2020, dengan dua kali juga kemenangan Bunda Eva. Selamat bertugas dan semoga selalu amanah. Aamiin Ya Rabb,” bilang Sikumbang.
21 menit kemudian, giliran Indah Sari, warga Kelurahan Bumi Waras, Bumi Waras, selain senang juga mengaku bangga. “Puji syukur ya Allah, karena doa keluarga kami, dan doa orang-orang Bandarlampung ga sia-sia, Bunda Eva menjadi walikota Bandarlampung. Senang dan bangga, karena doa kita semua telah didengarkan oleh Allah SWT,” ucapnya.
Indah Sari mengaju harap, mudah-mudahan Kota Bandarlampung lebih maju untuk ke depannya. “Bunda Eva, pak Deddy lanjutkan,” tutupnya, mengingatkan kita slogan 71 hari masa kampanye pasangan nomor urut tiga.
Senada, M Nawawi, warga Kelurahan Korpri Raya, Sukarame. Atas nama keluarga besar, dia mengajak seluruh relawan pendukung, dan warga pemilih memanjatkan puji syukur. “Marilah kita panjat kehadirat Allah SWT yang telah mengabulkan doa-doa kita, dan doa-doa orang banyak, untuk memenangkan Eva Dwiana-Deddy Amarullah tetap menjadi Walikota Bandarlampung untuk meneruskan pembangunan ke masa yang akan datang.”
Ujung pesan singkatnya, “Mudah-mudahan Kota Bandarlampung akan lebih maju dan bersaing dengan kota-kota yang lainnya. Lanjutkan!” Nawawi bersemangat, meski jarum jam telah menunjukkan waktu pukul 01.12 Waktu Indonesia Barat.
Sementara itu, Catur Pramono, salah satu warga Kota Sepang, Kecamatan Labuhan Ratu, menyebut perjuangan politik paslon diusung gabungan parpol PDI Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Gerindra, serta didukung Partai Gelora, peraih kemenangan suara sebanyak 249.241 suara sah pada pilkada 9 Desember 2020 lalu tiada sia-sia.
“Doa sekitar 240 ribu orang akhirnya diijabah Allah SWT. Perjuanganmu tidak sia-sia, Bunda Eva-Deddy,” bidik Catur, via WhatsApp, pukul 2.43 dini hari itu.
Rantai doa bak tak terputus, pada bagian lain, Subaidah, warga Kelurahan Tanjung Agung Raya, Kedamaian, yang mengaku mengaliri darah genealogis, secara silsilah masih keturunan dari Minak Pati Pejurit atau Minak Kemala Bumi, prajurit kokoh, hidup di abad XV, pemeluk Islam pertama, keturunan ke-10, putra dari pasangan Raja Kerajaan Tulangbawang, salah satu kerajaan Hindu tertua di Nusantara menurut situs “Dunia Melayu se-Dunia”, Tuan Riou Mangkubumi dan istrinya, Ratu Dibalau, munajatnya tulus.
“Kami berjuang dengan sungguh-sungguh tidak mengharap pamrih, cuma yang kami harap kemajuan Bandarlampung, kepedulian dengan masyarakat semoga Bandarlampung tambah makmur. Aamiin,” harapnya.
“Ya Allah, hambaMu dalam bahaya, dalam proses tuntutan. Lindungilah hambaMu, Bunda Eva Dwiana-Deddy Amrullah supaya lepas segala tuntutan. Mohon bantuanMu, tunjukkan kesaktianMu saat ini, agar Bunda Eva lepas dari segala tuntutan lindungi hambaMu. Ini selalu doaku terima kasih ya Allah. Allah menjawab doa-doaku, Aamiin,” ia mengimbukan.
Kuarsa 5.48 WIB, warga bernama Nurlela, dalam pesannya mengistilahkan jeda proses sengketa hukum pilkada ini, sandungan.