Tekan Harga Telur dan Daging, Satgas Pangan Lampung Lakukan Penetrasi Pasar

ADVERTORIALBANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung, Lampungvisual.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Lampung (Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Bank Indonesia, Bulog dan Polda Lampung) yang bekerjasama dengan Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung dan Perhimpunan Industri Peternakan Ayam Ras (PINTAR) Wilayah Lampung  melaksanakan Penetrasi Pasar dengan Komoditas Utama Telur Ayam Ras dan Daging Ayam  di 5 lokasi yang berbeda yaitu di Pasar Panjang, Pasar Tamin dan Pasar Tugu Bandar Lampung serta Pasar KOPINDO dan Pasar Margorejo Kota Metro.

Kegiatan ini dilaksanakan secara serantak di 5 lokasi tersebut selama 2 hari pada tanggal 28 dan 29 Juli 2019 pukul 08.00 s/d 12.00 WIB.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, Ir. Dessy Desmaniar Romas, MM, Penetrasi Pasar ini merupakan upaya untuk menekan dan menurunkan harga telur dan daging ayam.

Baca Juga:  Kadis Kominfotik Provinsi Lampung Koordinasi dengan Pengelola Media Center Muktamar Ke-34 NU

“Kegiatan ini juga merupakan bentuk perhatian dan kehadiran pemerintah Provinsi Lampung di tengah masyarakat secara langsung untuk membantu masyarakat mendapatkan daging dan telur ayam sesuai dengan harga yang telah di tetapkan pemerintah.” Ujar Ir. Dessy Desmaniar Romas seperti tertulis di pers releasenya.

Diketahui untuk komoditi tersebut sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah dengan rincian harga telur ayam ras Rp. 20.500/Kg dan harga daging ayam Rp. 32.000/Kg.

Telur yang disiapkan perlokasi adalah 250 ekor daging ayam dan 500 kg telur, disamping itu kegiatan ini juga menyediakan daging sapi, minyak goreng, gula pasir, sosis dan nugget.

Baca Juga:  Paripurna Penyampaian Nota Pengantar KUA-PPAS APBD Tubaba Dilaksanakan secara virtual

Kegiatan ini akan sering dilaksanakan jika terjadi lonjakan harga atau ketidakstabilan harga di masyarakat.

Ir. Dessy Desmaniar Romas menambahkan, bahwa tingginya harga kedua komoditas tersebut lebih banyak disebabkan karena adanya kenaikan harga produksi (Pakan) terutama bahan baku impor dan dampak pelarangan Antibiotik Growt Promotor (AGP) dalam pakan.

“Khusus telur lonjakan harga pasca lebaran terjadi akibat banyaknya ayam yang di afkir menjelang Hari Raya Idul Fitri untuk memenuhi permintaan pasar karena daging ayam pedaging (broiler) relatif tinggi sehingga pasca lebaran banyak kandang/populasi ayam petelur berkurang. Kondisi ini menyebakan pasokan telur ke masyarakat  dalam 2 minggu terakhir berkurang sehingga harga menjadi tinggi. Namun kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena dalam 1 minggu terkahir harga sudah mulai turun dan stock telur sudah kembali seperti semula.” imbuh Ir. Dessy Desmaniar Romas.

Baca Juga:  Babinsa Koramil 410-06/Kedaton Komsos Tokoh Masyarakat

Dari pantauan selama 2 hari kegiatan tersebut antusias masyarakat cukup tinggi dan masyarakat sangat berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan sangat berharap kegiatan seperti ini lebih sering di laksanakan. (Adv-Endra)

 5,171 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.