Lampung Utara, lampungvisual.com-
Temi Santoso bocah berusia delapan tahun putra pertama dari pasutri Gito (36) dan Maryani (36) warga dusun Dorowati Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara provinsi Lampung menderita kelainan tidak ada anus. Terlihat wajah yang pucat dan pisik yang lemah. Akibat penyakit kelainanan yang dialaminya sejak lahir.
“Ya penyakit kelainan tidak ada anus dialami Temi sejak lahir, dia juga tidak pernah bermaen bersama Temen-temen, malu karena penyakit yang di deritanya, ” ucap Maryani, Minggu (28/10/2018).
Dulu, Kata Maryani, pernah ada bantuan dari ibu-ibu pengajian sebesar 4 juta, untuk biaya berobat ke Rumah Sakit, Namun operasi yang dilakukan gagal, untuk membawa Temi berobat kembali terkendala biaya.
Sebagai buruh tebang tebu, lanjut maryani, penghasilan yang di terima seharinya berkisar Rp 30 ribu s/d Rp 50 ribu dan dengan uang sebesar itu, dia mengaku hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian saja. Sementara beban biaya yang mesti di tanggung untuk pengobatan demi kesembuhan Temi cukup besar.
“Beban biaya yang diperuntukkan untuk pengobatan Temi cukup besar. Sementara, penghasilan sebagai buruh tebang tebu tidak menentu. Andai pun dapat penghasilan, hanya cukup memenuhi kebutuhan harian. Dengan kondisi ini sebagai orang tua kami tidak bisa berbuat banyak,” tuturnya.
Dengan keterbatasan ekonomi di tambah beban biaya pengobatan untuk Temi yang cukup besar demi kesembuhannya, kami berharap ada uluran tangan dari para dermawan, khususnya pemerintah daerah untuk membantu meringankan beban kami sekeluarga. Harap Maryani. (Andrian folta)
1,711 kali dilihat