SMSI Tubaba: Berjuang Sendiri Demi Menjaga Independensi

SMSI Tubaba: Berjuang Sendiri Demi Menjaga Independensi
Photo dok-SMSI Tulang Bawang Barat
OPINI DAN PUISI TULANG BAWANG BARAT

Oleh: Basri Subur

(Owner Lampung Visual)

Di tengah derasnya arus organisasi dan berbagai kepentingan yang saling berbaur, SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Kabupaten Tulang Bawang Barat mengambil keputusan yang berat, namun penuh makna. Dengan hati yang teguh, mereka memilih untuk berdiri sendiri, tanpa bergabung dengan Lintas Organisasi dalam pemberitaan kegiatan Tiyuh tahun 2025.

Keputusan ini bukanlah hal yang mudah. Dalam rapat koordinasi akhir tahun yang digelar pada Senin, 30 Desember 2024, di Sekretariat SMSI Tubaba, di Kelurahan Daya Murni, Kecamatan Tumijajar, para pengurus duduk bersama, mendiskusikan masa depan organisasi yang telah mereka bangun dengan penuh dedikasi. Mukaddam, Ketua SMSI Tubaba, dengan suara tegas namun penuh haru, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil demi menjaga independensi dan profesionalisme organisasi.

Berdiri di Tengah Kesunyian

Mukaddam menjelaskan bahwa SMSI bukanlah organisasi yang bisa dikendalikan oleh pihak lain. “SMSI mempunyai rumah tangga sendiri yang perlu diatur dengan caranya sendiri, sesuai dengan visi dan misi organisasi,” ungkapnya. Pernyataan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan cerminan dari perjuangan panjang yang penuh dengan tantangan dan rintangan.

Meskipun demikian, keputusan ini membawa konsekuensi yang tidak ringan. Di balik senyuman yang coba mereka pertahankan, ada kesedihan yang tak bisa disembunyikan. SMSI Tubaba menyadari bahwa berjalan sendiri berarti menghadapi lebih banyak tantangan, tanpa ada tangan yang bisa langsung merangkul saat badai datang. Namun, mereka percaya bahwa menjaga prinsip adalah hal yang jauh lebih berharga.

Tidak Memusuhi, Hanya Berbeda Jalan

Banyak yang mungkin salah paham dengan keputusan ini. Namun, Mukaddam menegaskan bahwa ketidakterlibatan SMSI dalam Lintas Organisasi bukanlah bentuk permusuhan. “Kita tetap bersahabat dan menjalin hubungan baik dengan berbagai lini,” katanya dengan suara lirih. Sebuah pernyataan yang mengandung makna mendalam, bahwa meskipun langkah kaki ini berbeda arah, hati mereka tetap ingin berjalan beriringan.

Sebuah Perjalanan yang Tidak Mudah

SMSI Tubaba kini menghadapi perjalanan yang penuh ketidakpastian. Mereka tahu, akan ada momen di mana mereka merasa sendirian, di mana suara mereka terasa kecil di tengah hiruk-pikuk kepentingan yang lebih besar. Namun, mereka juga tahu bahwa kebenaran tidak selalu berjalan di jalan yang ramai.

Keputusan ini mungkin meninggalkan luka, tetapi luka itu adalah bukti bahwa mereka telah berjuang. Dan ketika tahun 2025 tiba, SMSI Tubaba akan tetap berdiri, meskipun sendiri, dengan hati yang tetap kuat dan semangat yang tak akan pernah padam.

Loading