Sejumlah Elemen Masyarakat Pesawaran Rumah Sakit Umum Daerah Setempat

PESAWARAN

Pesawaran, lampungvisual.com-
Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di wilayah Kabupaten Pesawaran mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, Rabu (13/3/2019).
Kedatangan mereka ini ingin mengkritik dan salurkan aspirasi tentang keluhan masyarakat terkait pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit, yang selama ini dinilai masih kurang sangat maksimal.
“Banyak hal yang kita disampaikan di sini terutama tentang kritikan dalam segi  pelayanan yang ada di RSUD ini,” kata Sabtu Rizal, koordinator LSM dalam kunjungan ke RSUD tersebut.
Selain masalah pelayanan yang kurang maksimal, mereka juga mempertanyakan tingginya biaya ambulan yang mencapai Rp.400 ribu.
“Persoalan ini datangnya dari masyarakat, terutama masalah buruknya pelayanan dan tingginya tarif ambulan yang di bandrol pihak RSUD dan ini sangat kami sayangkan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga sangat menyayangkan tarif pasien rawat inap yang menggunakan fasilitas umum non BPJS, lantaran sangat mahal dibandingkan di RSU swasta yang ada di wilayah Pesawaran, serta yang sangat disayangkan saat lagi pembayaran tidak menggunakan struk hanya berupa kwitansi biasa.
“Masa ia sebuah rumah sakit besar seperti ini, karena salah satu hak pasien adalah pelayanan. Ini yang didapat oleh pasien pelayannya songong alias judes, ini kan ga benar,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengutarakan, selain beberapa poin diatas tersebut ada juga yang dikeluhkan masyarakat terutama keluarga pasien yakni tentang kondisi lampu jalan yang hampir semuanya mati dan tidak adanya kipas angin di ruangan pasien. Banyaknya plafon di RSUD yang jebol serta masalah sampah yang berserakan dimana-mana.
“Kenyamanan lampu juga sangat penting di sini. Karena ada pasien yang bawa senter lantaran gelap dan itu bisa dibuktikan cuma ada satu lampu yang hidup di RSUD ini, ditambah lagi banyak toilet yang tersumbat dan itu dibiarkan oleh pihak rumah sakit. Itu menjadi keluhan juga, Untuk masalah kebersihan itu juga luar biasa sampah berserakan kok bisa?. Dimana petugasnya, kalau memang kurang tenaga kebersihan ditambah, lihat rumah sakit lain satu puntung rokok pun ga ada, jalannya juga becek itu ga pantas Untuk rumah sakit semegah ini, bahkan yang lebih parahnya lagi dokternya juga jarang ada ditempat, ini luar biasa jadi kami kesini mewakili masyarakat pesawaran, kalau ada pasien tangani dulu jangan cuma di lap-lap saja, karena kita tau alat dirumah sakit ini sudah lumayan lengkap, jangan karena kecelakaan lecet sedikit langsung dirujuk,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Pesawaran Yasmin, sangat menyambut baik atas kritikan dan masukan yang diberikan kepada pihaknya selaku pimpinan di RSUD Pesawaran.
“Kami sangat terbuka dan siap menerima kritikan dari masyarakat, selagi kritikan itu tujuannya  untuk membangun. Kami juga sadar masih banyak kekurangan di RSUD ini, karena sempat rumah sakit ini antara hidup dan mati, baru mulai berjalan satu tahun ini masih banyak pembenahan-pembenahan yang harus kita lakukan,” ungkapnya.
Sedangkan mengenai masalah tarif ambulan yang dianggap masyarakat terlalu besar sehingga membebankan keluarga pasien, pihaknya kembali menjelaskan bahwa tarif tersebut sudah berdasarkan Perda.
“Tarif ambulan ini sudah ada Perdanya, karena saya bekerja disini berdasarkan aturan, Rp.400 ribu dalam Perda karena kita di sini juga  ditargetkan oleh dewan untuk PAD Rp 250 juta per tahun. Maka untuk itu saya sarankan apabila ada masyarakat yang merasa keberatan dengan nominal itu sebaiknya mengajukan keberatan secara tertulis jangan lisan yang itu nantinya sebagai dasar merevisi perda tarif ambulance itu,” pungkasnya.
Penulis:Dedi
Editor: Basri

 2,790 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.