Oleh: Yoga Pratama
Gerus hati meninggalkan serpihan kenangan.
Saat asa tak mampu menerima takdir sang kuasa. Kisah kita seakan membuat luka.
Kasih nan penuh linang bahagia, kala kita coba tentukan arah. Ego hadir tanamkan bencana.
Pernah kita berkata, “Terlepas siapa aku dan kamu”. Mari melangkah untuk tentukan arah.
Namun. Dua kepala batu saling beradu, hingga tak pernah tentukan tuju.
Harapan menjadi fana, kau yang dulu ku damba pergi membawa angkara murka.
Bulan kedua 2022. Yoga Pratama