Tulang Bawang Barat, (LV)-
Lahirnya calon tunggal – kotak kosong, telah menjadi satu fenomena politik, dalam pilkada serempak 2024. Munculnya calon tunggal – kotak kosong, dalam pilkada menunjukan, bahwa masih kuatnya politik transaksional di kalangan partai politik.
Hajat pilkada menjadi kesempatan bagi partai, atas nama rekom – surat tugas – surat sakti, demi keuntungan pribadi segelintir orang di dalam partai politik. Namun sesungguhnya, itu semua merupakan bentuk, dari manifestasi pengingkaran nilai – nilai hakikat demokrasi. Fondasi nilai – nilai demokrasi sedang mereka robohkan.
“Seperti dikatakan Ahmad Basri,S.IP S.H, dengan panggilan Abas Karta, yang merupakan ketua dan pendiri K3PP Tubaba ( Kajian Kritis Kebijakan Publik Pembangunan ). Fenomena calon tunggal – kotak kosong, sebuah bentuk rekayasa politik, yang memang telah dikondisikan, disiapkan oleh segelintir orang elit partai,”ujar Abas Karta, Senin (12/08/2024)
Menurut Abas, Partai politik – parpol hari ini, bukan lagi bergerak membangun kecerdasan politik rakyat, namun terjerumus, menikmati hasil atas, kebodohan rakyat – kemiskinan rakyat. Itulah rasa yang ada dari para elit partai politik.
“Sulit dinalar akal sehat, betapa rendahnya mereka, para pemimpin partai politik, tidak lagi memahami betapa pentingnya, berharganya sebuah kepercayaan rakyat, namun semua itu tak akan berguna, hati, mata, telinga, mereka sudah tertutup rapat – rapat, kepentingan segelintir kelompok adalah segalanya, tak ada persoalan dengan kepentingan nilai – nilai demokrasi,” seru Abas.
Dia juga mengatakan, dari kesadaran itu, lahirnya relawan kotak kosong, coblos kotak kosong, memberi makna bahwa, rakyat – masyarakat tidak ingin, terus menerus dibodohi oleh para elit partai politik. Lahirnya relawan kotak kosong, coblos kotak kosong, setidaknya merupakan bentuk, masih adanya semangat untuk menyelamatkan demokrasi”. Terang Nya.
Lebih lanjut Abas juga menyampaikan. Kebangkitan rakyat melawan calon tunggal, coblos kotak kosong, pilih kotak kosong, tidak mungkin dapat dibendung lagi, oleh kekuatan apapun. Coblos kotak kosong, pilih kotak kosong, akan menggema di seluruh sendi kehidupan rakyat. Kekuatan itulah yang tersisah dari cengkraman politik partai politik yang tidak mau mendengar suara rakyat. Rakyat pasti melawan, bergerak menyelamatkan demokrasi !!!!.(*Wakyeng)
