Rambut Panjang Cerminan Harapan Yang Panjang

PROFIL & SOSOKTULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com-

Rambut adalah mahkota dan mencerminkan karakter bagi pemiliknya. Terkadang kita merasa was-was jika melihat seorang pria berambut panjang, berwajah sangar, karena identik dengan kejahatan. Tidak kita pungkiri dalam pergaulan sehari-hari baik di film maupun kenyataan, pria berambut panjang identik dengan kekerasan. Terlebih jika sipemilik rambut lengkap dengn tato di tangan atau dadanya, sempurna sudah kesangaran bagi dirinya.

Namun tidak dengan pria yang satu ini, berpenampilan nyentrik dengan rambut terikat laksana ekor kuda meski terkadang terurai panjang, menyimpan kelembutan pada dirinya.

Bergaul dengan siapapun merupakan pilihan hidupnya, lugas, tegas dan bijaksana itulah sosok yang dimiliki Ketua LSM KPPK Tubaba, Antonius Tri Haryono., Pria yang selalu bergaya muda ini, memilih menggeluti profesi sebagai pendamping masyarakat.

Baca Juga:  Ketua DPR RI Berkunjung,Umar Ahmad Presentasikan Master Plan Uluan Nughik

Berbagai pendampingan kasus, baik sosial hingga rumah tangga telah ia curahkan kepada masyarakat yang membutuhkannya, khususnya bagi para petani.”Saya tertarik didunia LSM karena bisa bermanfaat dengan sesama, dan itu pilihan hidup saya,”ujarnya, Selasa (19-12-2017).

Menurut alumni SMAN 1 Tulangbawang Tengah ini, Tanaman padi di sejumlah desa yang ada diKabupaten Tulangbawang Barat mulai diserang dan digerogoti hama tikus. Pantauan LSM yang ia pimpin, akibat ganguan binatang pengerat ini, batang padi yang sudah berbulir rusak dan berputusan. Akibatnya, bulir padi tidak bisa tumbuh lagi.”TANI adalah Tiang Agung Negara indonesia, maka harus diberikan posisi tertinggi, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Bayangkan jika tidak ada petani, lantas kita semua mau makan apa?? maka upayakan negara ini memberi tempat yang layak bagi petani, bukan sebalikknya.

Baca Juga:  Ingat Ketum Pertama HIPMI, Bos Pasaraya, Eks Menaker Abdul Latief? Genap 81 Tahun, Simak Unggahan Istrinya

Menurut dia, hama tikus ini mulai menyerang tanaman saat sedang membuahi bulir.”Begitu tanaman terlihat akan membuahi, hama ini langsung mengerat batang tanaman hingga putus,” ujarnya.

Dia menambahkan, diduga hama ini tidak hanya menyerang tanaman pada malam hari, tetapi siang hari binatang ini juga beraksi,“Sebab kalau kita lihat pada pagi dan siang hari, tetap ada bekas gigitan yang baru.” ungkapnya.

Dia mengatakan, akibat serangan hama tikus ini, dikwatirkan tanaman padi terancam gagal panen dan mengakibatkan kerugian terhadap petani.“Gangguan hama ini membuat tanaman terancam gagal panen, sebab bulir padi tidak tumbuh lagi,” katanya.

Baca Juga:  Warga Karta Tolak Penjualan Rumput Lapangan Sepakbola

Pihaknya berharap agar pihak terkait bisa memberikan solusi, bagaimanan penanganan hama tikus ini agar tidak lagi mengganggu tanaman padi.

Padahal Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat melalui Dinas Pertanian terus menggenjot produktivitas petani padi. Dimana produksinya tergolong tinggi, harapan saya Swasembada pangan harus diwujudkan dan jangan hanya menjadi angan-angan saja.

Penulis: Basri Subur

 3,101 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.