Ramadan Kareem, Kebaikan Menular
BANDARLAMPUNG, (LV)
Dua pekan sudah, sedikitnya 7,89 miliar umat muslim sedunia menjalankan kewajiban beribadah puasa di bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Termasuk Indonesia, negeri berpopulasi sedikitnya 273,87 juta jiwa umat muslim per 31 Desember 2021 berdasar data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri–terbesar di dunia, dan Lampung didalamnya.
Corak pembeda paling kentara Ramadan dengan tahun sebelumnya, yakni situasi pelonggaran pembatasan sosial kian terbuka seiring landainya kurva. Pandemi.
Hakikat menjalankan kewajiban puasa, menurut anggota Tim Aswaja NU Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, Ustadz Nur Rohmad, sejatinya ialah meninggalkan syahwat nafsu yang hukum asalnya mubah di luar puasa.
Syahwat nafsu itu, dikutip dari NU Online, diharamkan sementara waktu mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari dan setelah itu dihalalkan kembali.
Oleh karenanya, tandas Nur Rohmad, puasa seseorang tidak akan sempurna kecuali dengan meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah dalam segala keadaan, bukan hanya saat berpuasa.
Ibadah puasa, ujar dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhar Gresik ini, ialah salah satu manifestasi ketundukan seorang hamba kepada Allah.