Medan, lampungvisual.com-
Bagi masyarakat Provinsi Sumatera Utara, Medan dan Aceh barangkali tidak asing lagi dengan nama “Pajak Ikan Lama”. Meski masih disebut pajak ikan lama tapi tidak seorang pedagang pun berjualan ikan di sini.
Tidak heran, dalam perjalanan waktu Pajak Ikan Lama yang berlokasi dekat Jalan Stasiun Kereta Api, Kesawan Kota Medan sekarang menjadi pusat bisnis tekstil secara grosir maupun eceran. Berbagai jenis, motif kain dari dalam dan luar negeri terdapat di sini. Para pedagang kain dari Aceh maupun daerah lain selalu berbelanja di Pajak Ikan Lama. Kawasan bisnis itu selalu ramai dikunjungi pedagang dan ibu rumah tangga untuk berbelanja.
Apalagi dalam bulan suci Ramadhan pusat bisnis kain ini diserbu warga untuk berbelanja terutama persiapan menghadapi Lebaran. Mereka membeli seperti kain gorden,celana, baju, sarung, mukena, peci dan sajadah. Di si lengkap tersedia aneka produk tekstil. Lantas berapa transaksi per hari ? Meski belum diketahui angkanya secara pasti, namun diperkirakan omset penjualan barang-barang tekstil disini puluhan juta hingga milyaran per hari.
Pengusaha tekstil HM Husni Mustafa,SE., memperkirakan transaksi penjualan di sejumlah toko di Pasar Kain ini ratusan miliar. Namun diakui ketika daya beli masyarakat menurun seperti sekarang ini akan berimbas terhadap transaksi bisnis di kawasan ini.
“Dalam lima tahun terakhir ini omset atau total pendapatan dari seluruh penjualan produk menurun sekali. Perekonomian kita sekarang lagi lesu sehingga berdampak pada daya beli masyarakat. Kita berharap ke depan daya beli bisa pulih kembali seperti beberapa tahun lalu,” kata pengusaha muda ini yang menjual berbagai motif kain gorden dan panel jendela ini.
Sementara itu Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara memprediksikan pertumbuhan ekonomi Sumut 2019 melambat.
“Pertumbuhan ekonominya baik konsumsi rumah tangga maupun investasi akan melambat karena sentimen politik,” kata Direktur BI Kantor Perwakilan Sumut, Hilman Tisnawan kepada pers belum lama ini.
Sumber: Sumaterapost.co
Penulis: (Tiara)
Editor: Basri
1,489 kali dilihat
