Jakarta: lampung Visual.com-
Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) ditransformasikan menjadi program Sembako sebagai bentuk pengembangan program bantuan sosial pangan, Transformasi menjadi program Sembako dilakukan dalam rangka mewujudkan penguatan perlindungan sosial dan meningkatkan efektivitas program bantuan sosial pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) , Dengan transformasi tersebut, diharapkan prinsip 6T dapat lebih tercapai yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas, dan tepat administrasi.
Dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos) secara resmi mulai menyalurkan bantuan-bantuan pangan nontunai (BPNT) melalui program sembako murah pada Rabu.
“Hari ini sudah berjalan,” kata Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara dalam acara Sosialisasi Program Sembako Tahun 2020 di Hotel Swiss Bell Jakarta, Rabu (22/01/2020)
Ia mengatakan sembako murah tersebut diberikan dalam bentuk nontunai yang dikirimkan ke sekitar 15,6 juta rekening penerima manfaat dan disalurkan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Pada program Sembako, indeks bantuan ditingkatkan dan jenis komoditas yang dapat dibeli oleh KPM diperluas tidak hanya berupa beras dan telur namun di tahun ini melalui program yang ada para penerima bantuan dapat membeli bahan makanan lain.
“Total nilai bantuan pangan non-tunai pada tahun ini, naik menjadi Rp150 ribu per kepala keluarga per bulan dari tahun sebelumnya hanya Rp110 ribu,”paparnya.
Penambahan Rp40 ribu tersebut diharapkan untuk membeli bahan-bahan makanan lain selain beras dan telur, contohnya daging atau ayam atau ikan dan sayur-sayuran, terutama kacang-kacangan.
“Tujuan penambahan nilai bantuan untuk alokasi bahan-bahan makanan tersebut adalah untuk menangani masalah kekerdilan yang masih cukup tinggi di Indonesia,” pungkasnya.
Penulis : (I-A)
1,612 kali dilihat
