Program Bapak Asuh, Turunkan Angka Stunting di Lampura

Program Bapak Asuh, Turunkan Angka Stunting di Lampura
LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, lampungvisual.com
Angka stunting di Kabupaten Lampung Utara menurun sebesar 1,2% dari 1.313 penderita. Angka tersebut terus akan digerus melalui intervensi Pemda, sebagai contoh program bapak asuh anak stunting. Yang terdiri atas unsur forkopimda, bersama jajaran turut menjadi fokus.

Pj Bupati Lampura, Aswarodi didampingi Pj Ketua TP PKK Liana Sidharti Aswarodi, Staf Ahli Pemkab Basirun Ali, Kadis Kesehatan Maya Natalia manan mengatakan Pemkab Lampura bersama dengan seluruh unsur unsur terkait berupaya semaksimal mungkin menurunkan angka stunting di Lampura. Hal itu cukup berjalan dengan baik program anak asuh bapak stunting yang baru 10 pekan di jalankan memiliki manfaat dan dampak yang positif.

“Alhamdulillah angka stunting dilampura mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dan itu menjadi sebuah pencapaian yang baik, ” Kata Pj. Bupati Lampura Aswarodi saat diwawancarai awak media usai memberikan bantuan stimulan kepada warga yang menjadi sasaran stunting di Umbul, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Kotabumi, Jumat, (19/7/2024).

Menurut dia, Program Bapak Asuh anak stunting, dalam upaya percepatan langkah pemerintah menurunkan angka anak penderita stunting. “Jadi Saya (Pj. Bupati Lampura), Kapolres, Dandim, Kejari dan jajaran masing masing memiliki anak asuh stunting. Kami selalu melakukan pemantauan terhadap anak asuh stunting sehingga mereka bisa keluar dari zona stunting, ” Jelasnya.

Selain itu, di program “Jum’at Berbagi”, Pemkab Lampura memberikan bantuan Stimulan stunting. Bukan berarti warga yang yang berikan bantuan kurang mampu. Melainkan lebih kepada pembelajaran, atau edukasi akan pentingnya menginvestasikan daya dan upaya terhadap tumbuh kembangnya.

“Saya yakin penerima bantuan ini mampu semua, ini dilakukan karena pembelajaran. Sebab apa? Tumbuh kembang anak bukan hanya dipengaruhi masalah makanan saja. Akan tetapi lebih kepada masalah yang paling dibutuhkan tubuh,” terangnya.

“Jadi bukan hanya soal makan enak dan mahal, akan tetapi bergizi dan seimbang. Selain itu juga kesehatan lingkungan, serta pola hidup sehat dan bersih. Kalau lingkungan tidak bersih, bagaimana anak akan sehat dan cerdas,” tambahnya.

Pejabat yang memiliki 10 anak asuh dalam program pengentasan stunting itu juga berpesan kepada seluruh jajaran, khususnya berada ditingkat puskesmas untuk memantau perkembangan. Dengan cara ditimbang, diukur tinggi badannya dan masalah kesehatan anak lainnya.

Menyoal program pembangunan, khususnya masalah infrastruktur jalan yang rusak dia menjelaskan pemerintah daerah telah berupaya. Sebagai contoh, pasca kedatangan Presiden, Joko Widodo Pemda mengajukan pembangunan jalan. Termasuk untuk kabupaten, mengingat kondisi fiskal masih dirasa kurang.

“Kita lihat tadi jalan masuk kesini cukup sulit, serta nampak bebatuan. Kondisi ini tidak berbeda jauh ditempat lain, karena itu kemarin saat kedatangan bapak Jokowi diajukan dan insyallah diperbaikki pada tahun ini juga,” ungkapnya.

Tampak hadir, Kepala Dinas Kesehatan, Maya Natalia Manan, Camat Kotabumi, Nujum Masya, Kabid Bina Marga, Dinas SDABMBK Lampura, Rico, kepala puskesmas, lurah, jajaran dan masyarakat.

(ADV)

Loading