Polres Lampura Dalami Kelangkaan Elpiji 3kg dan Minyak Kita

Polres Lampura Dalami Kelangkaan Elpiji 3kg dan Minyak Kita
LAMPUNG UTARA

Lampung Utara (LV)-
Polres Kabupaten Lampung Utara sedang mendalami kelangkaan Gas Elpiji 3kg. Meski baru di isu distribusi ke luar daerah, namun tidak menutup kemungkinan juga informasi lainnya.

Apalagi saat ini masyarakat tengah melaksanakan ibadah puasa, ditengah bulan penuh keberkahan. Belum lagi kondisi perekonomian, disaat hasil panen singkong petani tidak diterima di lapak maupun pabrik.

Sehingga menambah kesulitan warga.”Kita sedang mendalami itu (gas), saat ini baru di persoalan keluarnya gas dari daerah ditentukan. Untuk sementara, hasil kita masih belum ditemukan,” kata Kasat Reskrim Polres Lampura, AKP Apfryadi Pratama kepada awak media disela – sela pengecekan takaran (uji takar) “Minyak Kita” dan “Minyak Goreng Kita” di Gudang Bulog, Mulang Maya, Kotabumi, Kamis, (13/3/2025).

Namun demikian, pihak Satreskrim Polres Lampura tidak berhenti disana. Namun, akan terus mendalami baik itu dari informasi masyarakat maupun proses penyelidikan langsung oleh aparat.

“Sumbang saran informasi dari masyarakat sangat diharapkan. Dalam meminilisir kelangkaan gas dilapangan,” terangnya.

Dia menjelaskan saat ini aparat kepolisian Lampung Utara sedang mendalami masalah takaran di kemasan “minyak kita”.”Saat ini kami tengah mendalami (penyelidikan) tentang takaran pada “minyak kita” dalam bentuk kemasan. Atau dalam instilahnya undercover,” tambahnya.

Sebagai informasi, saat ini masyarakat cukup diberatkan dengan kondisi kelangkaan gas elpiji 3 kg. Untuk di daerah berbatasan langsung dengan Kotabumi, seperti di Kecamatan Abung Selatan itu sudah tembus di harga Rp40 ribu/ tabung.

Apalagi, untuk di daerah luar atau jauh dari pusat Ibu Kota kabupaten tertua di Lampung itu. Sehingga berharap ada solusi tepat, sebab, terdapat indikasi adanya penimbunan.

“Ini masih jauh dari puasa, kalau sulit begini mencarinya kemungkinan itu disimpan dan dijual saat lebaran nanti,” ujar salah seorang warga disana.

(Andrian Folta)

Loading