Peranan Strategis Transportasi Laut untuk Merajut Keberagaman Indonesia dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

(Menhub Budi Karya Sumadi: "Transportasi laut berperan strategis mendukung pembangunan nasional segala bidang termasuk persatukan Indonesia yang penuh keberagaman. Juga jadi infrastruktur penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di daerah terdepan, terluar, tertinggal." | Ditjen Hubla Kemenhub)
PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG-
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) menyatakan transportasi laut berperan strategis mendukung penyelenggaraan pembangunan nasional segala bidang, termasuk mempersatukan Indonesia yang penuh keberagaman, baik agama, suku bangsa, ras, budaya, dan bahasa.

Transportasi laut juga jadi infrastruktur penting penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Ribuan pulau tersebar seluruh pelosok Indonesia dihuni penduduk beragam suku, agama, ras, maupun bahasa. Hal ini, menurut menteri, perlu dijembatani infrastruktur konektivitas memadai.

“Transportasi laut selain jadi simpul konektivitas antar pulau, merupakan penghubung serta urat nadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh pelosok Indonesia,” tegas dia.

Menhub BKS menyampaikan itu pada seminar daring (webinar) Transportasi Untuk Merajut Keberagaman Episode 4 : Moda Transportasi Laut, pada Senin (24/8/2020), dikutip dari siaran pers Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, diakses di Bandar Lampung, Senin siang.

Menteri asal kota empek-empek Palembang ini menggarisbawahi arahan Presiden Jokowi, seperti telah disampaikan pada Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan dan Sidang Bersama MPR/DPR 14 Agustus 2020 lalu.

Baca Juga:  Pertama Kali Dalam Sejarah, Kemkes Luncurkan Buku Profil Ketersediaan Sarana Air, Sanitasi, dan Higiene di Puskesmas Tahun 2020

Bahwa, dalam situasi krisis akibat pandemi ini, pemerintah harus terus bergerak membuat terobosan untuk menciptakan lompatan kemajuan.

“Begitu juga halnya dengan sektor transportasi khususnya subsektor laut. Beberapa pembangunan infrastruktur transportasi laut terus berjalan dengan tetap kedepankan protokol kesehatan,” ujar mantan Dirut Angkasa Pura II ini.

Seperti, dia merincikan, penyelesaian pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat, Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dan Pelabuhan Gilimas Lombok.

Tegas BKS, pemerintah optimistis Pelabuhan Patimban bisa diselesaikan untuk tahap I Oktober 2020, sehingga bisa di-soft launch November 2020.

Selanjutnya, pembangunan Pelabuhan Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Nantinya, pelabuhan ini akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan,” papar dia.

Juga Pelabuhan Gilimas. “Kami terus berupaya mendorong pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Terminal Gilimas guna mendukung pariwisata di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat,” dia mengafirmasi.

Baca Juga:  Acung Telunjuk Menang Kalah Soal Biasa

Lebih lanjut BKS menerangkan, 2020 ini terdapat beberapa infrastruktur perhubungan laut yang pembiayaan pembangunannya akan dilaksanakan melalui skema pendanaan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) sebagai alternatif pembiayaan pembangunan oleh pemerintah selain melalui APBN.

“Antaranya pengembangan Pelabuhan Seba di Nusa Tenggara Timur, dan pembangunan Menara Suar Tanjung Batu di Tarakan Kalimantan Utara,” ujar menteri dua periode, “tangan dingin” dibalik sukses revitalisasi megaproyek DKI Jakarta –Taman Kota Waduk Pluit, Waduk Ria-Rio, dan Rusun Marunda itu.

Pada bagian lain Menhub menjelaskan, masa pandemi COVID-19 ini pihaknya juga terus melaksanakan salah satu program transportasi laut berperan langsung dalam merajut keberagaman, dengan menciptakan kesetaraan dan pemerataan ekonomi, yaitu Tol Laut.

Program sejak 2015 ini, sampai 2020 telah mengoperasikan sebanyak 26 trayek angkutan barang tol laut, 110 trayek pelayaran perintis, dan enam trayek kapal ternak.

β€œIni salah satu program yang berkaitan upaya peningkatan konektivitas antar wilayah di Indonesia untuk kesetaraan perekonomian. Program Tol Laut telah memberikan kontribusi dan manfaat menekan angka disparitas harga, khususnya di wilayah timur Indonesia. Serta, meningkatkan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,” tutur menteri.

Baca Juga:  Rio Tangakari Kapolres Baubau Asal Lampung Untuk Masyarakat

Membersamai BKS, para pembicara lainnya pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Agus H Purnomo, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowner’s Association/INSA atau Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia, Carmelita Hartoto, Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Benny Laos, dan pengamat transportasi laut Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning. [red/rls/Muzzamil]

 924 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.