Way Kanan, lampungvisual.com-
Masyarakat Kecamatan Blambangan umpu mengaku heran dan bertanya tanya dalam hati terkait ada pekerjaan pengupasan lahan didepan kantor Camat Blambangan Umpu yang sudah berlangsung sejak tiga minggu belakang an ini, bahkan pekerjaan tersebut sampai “memakan pagar” Kantor camat ,padahal pagar halaman kantor tersebut dibangun dengan dana APDB Pemkab Way kanan tahun 2013 dan 2015 lalu.
“Saya heran itu ada pekerjaan dihalaman kantor camat, tapi membuat pagar depan kantor camat yang dibiayai APBD senilai 200 juta Hancur tersisa hanya keramik bertuliskan kantor camat Blambangan Umpu.,”ujar Sumber yang meminta namanya dirahasiakan.
Kerusakan tersebut menurutnya berpotensi pidana karena tentunya dalam melaksanakan pekerjaan tersebut tentunya harus ada ijin dari pemkab waykanan.
Apapun tujuannya, merusak bangunan yang didanai Apbd tanpa ijin akan berpotensi pidana.”Kata Narasumber lagi.
Ditemui Dikantornya, Pada Kamis (09/08/2018), Camat Blambangan Umpu Yustian mengakui adanya pekerjaan pengupasan tanah untuk lapangan Upacara yang pendanaan dilakukan dari biaya rutin Kecamatan dan pihak ketiga yang tidak mengikat.
“Itu kontur tanah memang miring dan tidak bisa dipakai buat lapangan upacara, selama ini pihak kecamatan sulit melaksanakan upacara atau apel karena halaman depan aula sangat sempit, sementara ada halaman luas tapi miring.” Kata Yustian.
Diakui mengenai dana diambil dari anggaran rutin kecamatan, selain itu banyak sumbangan dari pihak ketiga seperti perusahaan yang ada di Kecamatan Blambangan Umpu dan ada juga dari donatur pribadi.
“Sebagai contoh itu alat berat pinjam dari PT BMM, gratis, dan ada perusahaan lain yang menyumbang Solarnya, Bahkan dari salah satu Bank yang beroperasi di Way kanan sudah menyumbang semen.” jelasnya.
Apa yang dilakukan menurut Yusfian sudah dilaporkan pihak atasan bahkan Bupati Sudah memberi restu.
Terkait pagar, Yustian memastikan akan mengembalikan seperti bentuk semula, dia juga manyatakan siap berdisukusi jika ada pihak pihak yang ragu akan program yang dia laksanakan.
“Ini dalam tahap pekerjaan, nanti jika sudah selesai pagar pasti akan kembali seperti semula. Saya tak akan memulai satu pekerjaan sebelum yakin bisa menyelesaikan pekerjaan itu.” Pungkas Yustian. (FIKRI).
4,452 kali dilihat
