Pemkab lampura Klaim Kompleks Masjid Raya Syuhada

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara: lampungvisual.com
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui Bagian Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) mengklaim kepemilikan kompleks masjid Syuhada yang berada di Kelurahan Kota alam, Kecamatan Kotabumi Selatan.
Kasi Mutasi Aset BPKA Lampura, Junaidi mendampingi Kabid Aset, Fiskal Fistiawan mengatakan aset di komplek Masjid Raya Syuhada Kotabumi adalah milik pemkab setempat. Menurut dia, Hal itu diketahui sejak tahun lalu, meski didalamnya diketahui serah-terimanya dilaksanakan sejak masa kepemimpinan Bupati Khairi Pasha, dan itu baru diketahui belum lama ini. Sehingga pihaknya belum memasang papan nama sebagaimana mestinya, sebagai bukti kepemilikan Pemda.
“Betul itu milik daerah, tapi itu baru diketahui tahun lalu. Meski itu telah ada pada zaman pak Khairi Pasha, jadi selama ini pengelolaannya tidak diketahui secara pasti, “kata Junaidi saat dimintai keterangan mengenai kepemilikan aset yang tidak diberi nama itu di kantornya, Selasa (16/7/2019). Pasalnya, selama ini tidak diketahui pasti kepemilikannya karena tidak ada papan nama. Padahal itu ada pemasukan, sebab, sering dipakai untuk kegiatan. Baik itu pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan lainnya.
Pihaknya dalam waktu dekat akan memasang papan itu, sebagai bukti kepemilikan pemerintah daerah terhadap aset yang selama beberapa tahun tidak diketahui secara pasti itu. Serta pemasukannya yang tidak tahu kemana, dari hasil sewa dikenakan selama beberapa dekade ini.
“Kita pasang papan nama dalam waktu dekat, insyaallah akan memberi tahu kawan-kawan, “Kata dia.
Sementara itu, berdasarkan informasi dikumpulkan di lapangan kepemilikan aset tersebut murni milik Pemkab Lampura. Namun selama ini penggunaannya dipertanyakan masyarakat, sebab disana sering dipakai untuk kegiatan sehingga ada pemasukan. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan kemana itu mengalir, kantong oknum pribadi atau lainnya karena tidak ada kepemilikan jelas disana.
“Itu yang menjadi tanda besar kami masyarakat, kalau benar kenapa tidak ada papan namanya, kalau itu milik pemda, ” Tutur salah satu warga setempat.
Penulis: (Andrian Folta)
Editor: Basri

 825 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.