Pembelajaran Tari Radap Rahayu di Lentera Tari Hima Pendidikan Sendratasik FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Penampilan Tari Radap Rahayu saat Pentas Seni ke-1 Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sendratasik (Dokumentasi Lentera Hima Pendidikan Sendratasik, Desember 2019)
NASIONAL RAGAM BUDAYA
Gerak mendoa Pada Tari Radap Rahayu

Pembelajaran ragam tari Radap Rahayu menggunakan metode demonstrasi dan persuasif dengan menggunakan langkah-langkah pembelajran tari Radap Rahayu yang telah gunakan pelatih saat pembelajaran , Berdasarkan dari pertemuan tersebut didapatkan hasil pembelajaran, kriteria hasil pembelajaran dengan melihat keaktifan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran, kemampuan mahasiswa mempraktekan ragam tari Radap Rahayu dengan baik serta kemampuan mahasiswa dengan mengingat ragam gerak tari Radap Rahayu.

Berdasarkan uraian diatas pembelajaran tari Radap Rahayu dengan menggunakan metode demonstrasi dan persuasif dapat dikatakan baik dan berkembang. Seorang pelatih dituntut kreatif, mampu berinovasi, dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Menurut pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran tari Radap Rahayu terdapat berbagai macam teori pembelajaran yang digunakan yaitu teori pembelajaran behavioristik, teori pembelajaran kognitif, teori pembelajaran humanistik, dan teori pembelajaran konstruktivistik, hal ini berdasarkan teori yang dijelaskan pada kajian pustaka.

Pembelajaran tari Radap Rahayu menggunakan teori behavioristik dapat dilihat dari tingkah laku mahasiswa sebagai hasil dari pengalaman belajar tari Radap Rahayu , Teori behavioristik sendiri merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, teori behavioristik berkembang dan berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan yang membentuk perilaku sebagai hasil belajar, behavioristik dengan model stimulus dan respon mendudukan orang yang belajar menjadi pasif saat mendengarkan sebuah penjelasan setelah itu memprektekanya. Pembelajaran tari Radap Rahayu menggunakan teori kongnitif dapat dilihat dari proses mahasiswa latihan dan hasil dari latihan tersebut, karena teori pembelajaran kongnitif lebih menekankan kepada proses dari pada hasil, akan tetapi setiap proses tidak akan menghianti hasil, selain itu belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kongnitif mahasiswa. Pembelajaran tari Radap Rahayu menggunakan teori humanistik dapat dilihat dari perkembangan positif yang terjadi pada diri mahasiswa yaitu kepribadian terhadap mahasiswa, karena pendekatan ini melihat kejadian untuk melakukan hal-hal yang positif yang dilakukannya selama proses pembelajaran tari Radap Rahayu, kemampuan positif ini yang disebut sebagai potensi manusia yang biasanya memfokuskan pengajaran pada pembangunan kemampuan yang positif, kemempuan positif ini erat kaitannya dengan perkembangan emosi positif yang terdapat dalam aspek afektif, dengan ini belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, kaitannya dengan pemebalajaran tari Radap Rahayu yakni dapat melatih dan mengontrol emosi mahasiswa untuk lebih baik dan positif. Pembelajaran tari Radap Rahayu menggunakan teori konstruktivistik dapat dilahat dari semangat mahasiswa dalam mempelajari dan mengikuti tari Radap Rahayu dalam ranah pendidikan, karena konstruktivistik merupakan upaya membangun tata susunan hidup yang peduli akan budaya modern tetapi masih peduli dengan budaya tradisi, kaitanya dengan pembelajaran tari Radap Rahayu yakni mahsiswa secara terus menerus belajar sehingga terjadi perubahan konsep ilmiah dan semangat mahasiswa semakin tinggi karena mahasiswa bisa lebih aktif dan kreatif.

Menurut hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan pada Proses Pembelajaran Tari Radap Rahayu pada Mahasiswa di Lentera Tari Hima Pendidikan Sendratasik FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, hasil penelitian Ragam gerak tari Radap Rahayu secara keseluruhan terdapat 18 ragam gerak. Pembelajaran tari Radap Rahayu di Lentera Tari Hima Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dapat ditarik kesimpulkan bahwa pelatihan menggunakan metode demonstrasi dan persuasif dalam melaksanakan pembelajaran dan membuat mahasiswa lebih rileks saat menerima materi, dan pelatih aktif dalam berinteraksi dengan mahasiswa, pembelajaran yang diberikan menarik karna pelatih menerapkan tujuan yang harus dicapai dari setiap pertemuan, pelatih terjun langsung dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, 2005. Definisi Tari Menurut Para Ahli. Jakarta: Puspa Swara
Setyawati, Wahyu. 2008. Eksistensi Sanggar Tari Panunggul Sari Kabupaten Jepara. Skripsi Jurusan Sendratasik. Semarang: FBS Unes Huda Miftahul, 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Yrama Widya
Slameto, 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta PT RINEKA CIPTA
Nugraheni, Edlin Yanuar. 2010. Bentuk Perubahan Pertunjukan Tari Radap Rahayu di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Universitas Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. ( Jurnal Vol. 6 No. 3 Desember 2010). (diakses minggu, 3 Mei 2020)
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

 

Loading