Outlook Ekonomi 2019: Tingkatkan Daya Saing Untuk Mendorong Ekspor

NASIONAL

JAKARTA, lampungvisual.com-

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, investasi dan ekspor menjadi faktor kunci pencapaian target optimis pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,3 persen.

Memasuki tahun ini, pemerintah akan tetap konsisten menjalankan sejumlah kebijakan dan program strategis dari sisi fiskal, sektor riil, maupun moneter untuk mendorong daya saing.

Untuk jangka menengah panjang, pemerintah akan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana, hingga 2018 terdapat 46 Proyek Strategis Nasional (PSN) RPJMN 2015-2019 Kabinet Kerja dinyatakan telah selesai dengan total investasi sebesar Rp159 triliun.

Jangka pendek, tiga dari 5 kebijakan utama telah dilakukan dan per implementatif akan terus dioptimalkan yaitu perbaikan iklim usaha melalui Online Single Submission (OSS), fasilitasi insentif perpajakan, dan program vokasi.

Baca Juga:  Secangkir Kopi dan Jajanan Sarana Pengikat Kebersamaan TNI dan Warga  

Lainnya, ke depan juga akan dilakukan penyederhanaan prosedur guna mengurangi biaya ekspor dan pemilihan komoditas ekspor unggulan.

Hal itu disampaikan Menko Darmin saat berbicara pada kegiatan talkshow Outlook Perekonomian Indonesia 2019 bertema Meningkatkan Daya Saing untuk Mendorong Ekspor, di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dalam siaran persnya yang diterima redaksi Selasa malam, Menko Darmin menerangkan perlunya sinergi pemerintah dan dunia usaha dalam meningkatkan daya saing Indonesia di tengah dinamika perekonomian global. Pemerintah akan mengoptimalkan peran teknologi dalam perkembangan perekonomian nasional.

“Sinergi tersebut menjadi kunci agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Dengan begitu, implementasinya menjadi lebih tepat sasaran,” kata Darmin.

Melalui peningkatan investasi, lanjut Darmin, struktur ekonomi diharapkan mampu menjadi lebih produktif dan efisien, serta memiliki kapasitas produksi, teknologi, dan tenaga kerja dengan kemampuan yang tinggi.

Baca Juga:  ITS Sepakati Joint-Degree dengan Mokpo National University Korea

Selain investasi, peningkatan ekspor berbasis non-komoditas bernilai tambah tinggi dan industrialisasi produk-produk prioritas berdaya saing global juga terus diupayakan. Hal ini untuk meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja baru.

Apa saja sektor yang diharapkan menjadi pendorong ekspor Indonesia? Tidak lain, yakni lima sektor unggulan yang terdapat dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai respons negara atas hadir dini Revolusi Industri 4.0.

Meliputi industri kimia, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri elektronik, industri otomotif dan industri makanan-minuman. Lainnya, industri perikanan, permesinan, peralatan kesehatan, furnitur, produk kayu dan kertas, serta sepeda.

Baca Juga:  Giat RAT ke 10, Primer Koperasi Kartika Bagi Doorprize

Dalam talkshow yang dipandu jurnalis senior Suryopratomo itu, Darmin hadir bersama sejumlah narasumber lainnya, yaitu Menkeu Sri Mulyani, Menperin Airlangga Hartarto, Menkominfo Rudiantara, Ketum KADIN Rosan Roeslani, Gubernur Jatim Soekarwo, Kepala Ekonom Mandiri Institute Anton Gunawan, Dirut PT. INKA Budi Noviantoro, direksi Mayora Grup Maspiyono Handoyo, dan CEO Brodo Yukka Herlanda.

Sumber:  [red/rls]

Editor: Basri

 641 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.