Omzet Meningkat Gadis cantik Makin Semangat

TULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com
Berbeda dengan kawan sebayanya yang sedang kuliah atau bekerja di perusahaan, Wanda Kiranti (20Th) justru memilih berdagang di Pasar Panaragan Jaya kabupaten Tulang Bawang Barat dengan berjualan berbagai macam jenis pakaian. Gadis cantik dan energik ini menjual pakaian segala umur mulai dari pakaian balita hingga pakaian orang tua.
“Aku jualan baju segala umur, perlengkapan bayi juga, tapi dominan untuk bayi cewe. Kemudian sekarang juga nambah jenis jeans untuk dewasa dan anak-anak. Ya banyaklah pokoknya.” Ujar pedagang cantik ini yang kerap disapa Wanda.


Berdagang di pasar merupakan rutinitas Wanda saat ini, ia mengaku senang sebab dapat berkomunikasi dan bertransaksi dengan banyak orang, tidak hanya itu, ia juga dapat banyak belajar mengenai karakteristik setiap pelanggan yang berbeda. Lapak Pakaian Wanda tersebut buka setiap hari pada pukul 07 pagi sampai pukul 12 siang.
“Aku jualan setengah hari, dari jam 7 sampai jam 12. Tapi kadang juga bisa lebih kalau pelanggan ramai,” ujarnya saat ditemui pada Jum’at 10 Mei 2019.
Keuntungan yang didapatkan Wanda per harinya tidak menentu tergantung pada ramainya pembeli yang datang. Di hari-hari biasa terkadang ia pulang tidak membawa uang hasil dagang sama sekali, namun keuntungan yang ia peroleh saat bulan puasa seperti ini bisa mencapai  2 juta hingga 3 juta perhari.
“Resiko dagang adalah persaingan harga, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri. Kalau keuntungan memang naik drastis saat bulan Ramadhan menjelang lebaran,” ungkapnya.
Banyak pengalaman suka duka yang dirasakan oleh Wanda selama berdagang, mulai dari pengambilan barang ke luar kota bahkan ke luar provinsi. “Barang yang aku jual biasanya aku ambil dari Tanjung Karang Kota Bandar Lampung, kadang nyebrang ke Pasar Cipulir di Jakarta Selatan. Sukanya ya bisa sambil jalan-jalan meski lelah. Tapi kadang merasa bosan juga karena gak ada teman seumuran, ya walaupun ada teman rombongan tapi aku yang paling kecil sendiri, yang lain sudah ibu-ibu sama bapak-bapak semua,” cetusnya.
Selain itu masih banyak hal lucu dan mengesalkan yang dialaminya saat berdagang di pasar dan sangat beragam, mulai dari pembeli genit yang minta nomor WA atau pembeli yang menawar harga dengan amat sadis hingga kerap kali dirayu oleh ibu-ibu yang tak dikenal untuk menjadikannya mantu. “Namanya juga pedagang, harus siap dengan hal-hal semacam itu, sering sih ibu-ibu bilang ‘Kamu masih gadis kan nduk, ibu punya anak bujang mau tidak ibu jadikan mantu?’” Ujarnya sambil senyum dengan wajah ceria. Untuk mempertebal kocek, selama bulan puasa ia juga menjual berbagai macam petasan, dengan hpnya pula ia berjualan pulsa. Kini lapak bajunya juga bertambah dan dijaga oleh ibunya. “Selagi muda mengapa tidak? Mengapa harus gengsi?” paparnya sembari tersenyum
Penulis : Asnawi.
Editor: Basri

 5,187 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.