Meroketnya Harga Tapis, Lapas Gunung Sugih Lakukan Pelatihan Kepada Warga Binaan

LAMPUNG TENGAH

Lampung tengah, lampungvisual.com-

Budaya, Lapas Gunung Sugih Mengadakan Pelatihan Kerajinan Tapis Lampung bagi Narapidana, di lapas setempat.

Kain tapis adalah pakaian suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam.

Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral.

Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran DBD Camat Bangun Rejo Lakukan Fogging

Meroketnya harga kain tapis, menggugah Lapas Gunung Sugih untuk memanfaatkan tenaga narapidana dalam pengerjaan pakaian adat kebanggaan suku Lampung tersebut.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sugih menggandeng Farhan Tapis dari Plaza Bandar Jaya mengadakan pelatihan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kerajinan tapis. Kali ini, sebanyak 12 WBP mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan kemandirian bidang kerajinan tapis. Demikian, disampaikan Kepala Lapas Gunung Sugih, Syarpani saat meghadiri Pelatihan di Aula Lapas.

“Pelatihan ini merupakan langkah strategis sebagai salah satu bentuk pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan dan juga merupakan bentuk nyata peran Pemasyarakatan dalam pelestarian budaya lampung,” ucap Syarpani saat di hubungi melalui Handphone. Rabu (5/9/18).

Kepala Lapas Gunung Sugih, Syarpani, mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan ini dan berpesan kepada WBP agar menyerap dengan baik ilmu yang diberikan oleh instruktur

Baca Juga:  Ribuan Warga Seputihmataram Bertahan Menunggu Mustafa

“Semoga ilmu yang didapat nantinya bisa diaplikasikan di kehidupan masyarakat setelah kalian bebas, bisa bekerja di sentra kerajinan di Propinsi Lampung”, pesan Syarpani.

Putra Lampung Way kanan ini menyampaikan bahwa keuntungan yang diperoleh berlipat ganda.

“Satu kain sarung  tapis dengan modal 250.000 dapat dijual seharga 650.00. Dalam sebulan bisa menghasilkan 6 buah, ini peluang usaha yang luar biasa. Lapas hanya menyiapkan tenaga saja, bahan bahan disiapkan oleh mitra. Terimakasih atas kepedulian CV. Farhan Tapis”, tutup Pria penggemar aneka ragam Peci lampung ini.

Sementara itu, Farhan pemilik Farhan Tapis Bandar Jaya berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membuat kerajinan tapis, khususnya yang menjelang bebas.

Baca Juga:  Pemkab Lamteng akan Mensuport dan Mendukung penuh Program kerja PPNI

“Setelah keluar dari lapas, WBP diharapkan mempunyai kepercayaan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan yang diperoleh, bisa kami salurkan ke unit kerja kelak,” harap Farhan.

Selain memberikan pelatihan kerajinan tapis, Farhan Tapis Bandar Jaya juga menyerahkan 10 paket peralatan kerajian tapis berupa kain, benang emas, dan alat jahit yang diberikan kepada peserta pelatihan. (Iswan)

 3,645 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.