Maryani  Sosok Ibu Yang Kuat

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, lampungvisual.com-

Perempuan yang berusia 50 tahun ini adalah sosok seorang ibu yang kuat, yang mempunyai cita-cita tinggi untuk mendidik anak-anaknya. Kehidupan yang tak mewah bisa dikatakan sederhana, tak membuat perempuan yang berprofesi sebagai sebagai Tenaga ” Honorer” ini lupa akan pentingnya sebuah pendidikan.

Ibu Yana , begitu sapaan yang akrab bagi para warga disana, walau hanya tamat SMA tak menutupi pikirannya untuk tetap menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi (universitas)

Maryana yang bekerja sebagai tenaga “Honorer” di SD 1 Kedung Jaya, Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara saat ditemui di kediamannya mengatakan tidak ada kata terlambat untuk menyekolahkan seorang anak, masalah biaya kalau kita ada niat dan keinginan allah selalu memberikan jalannya.

Keinginan yang keras dari perempuan ini demi untuk melihat anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak dan mendapat sebuah ilmu untuk menjadi bekal di masa depannya nanti dan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak lagi.

Baca Juga:  Bank Lampung Hibahkan Bentor dan Truk DLH

Sedikit demi sedikit uang dari gajinya sebagai tenaga honorer dikumpulkan. Dari uang itulah maryana dapat menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.

Kesadaran akan sebuah pendidikan yang utama, memuat maryana banting tulang untuk mencukupi kebutuhan perkuliahan anaknya yang dirasakannya memang sangat berat, Namun perempuan yang lahir di Desa Gedung Nyapah 8 Januari 1968, Kecamatan Abung Timur,  Kabupaten Lampung Utara ini tak patah semangat, walaupun banyak tetangga-tetangganya yang mencibir keinginan kerasnya untuk menyekolahkan/menguliahkan anaknya ke perguruan tinggi.

Kesulitan yang dialami bukan tak ada, biaya perkuliahan yang semakin tinggi belum lagi ditambah uang bulanan untuk perlengkapan anaknya membuat Maryana sesekali hutang ke tetangganya untuk membayar biaya perkuliahan dan kebutuhan anaknya.

Sebuah perjuangan besar seorang ibu, ia tidak pernah meminta rasa kasihan kepada orang lain, tetapi Yana hanya ingin melihat anaknya di samakan dengan anak-anak lain tanpa melihat apa pekerjaan orang tuanya.

Baca Juga:  Jelas Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Disdag Lampura pantau harga sembako di pasar

Maryana yang beralamat di Desa Gedung Nyapah,  Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara ini mempunyai seorang suami dan tiga orang anak. Anak pertama baru lulus kuliah SI STO Dharma Wacana Metro dan anak kedua masih semester 4 di Poltekkes Kotabumi, anak terakhirnya nya saat ini masih berada di bangku Kelas 1, Sekolah Menengah Akhir (SMA)  Kabupaten Lampung Utara.

Rasa lelah pasti ada, tapi tidak ingin terlihat lemah di mata anak-anaknya. Yana bekerja dan mengurus rumah tangga dari pagi hingga sore demi untuk melihat anaknya yang nantinya dapat menaikan derajat keluarganya.

Dari penghasilan sebagai tenaga Honorer dan kebun singkong  bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga nya dari hari ke hari, dan yana tidak pernah lupa menyisipkan atau menabungkan uang dari penghasilannya untuk biaya anaknya.

Baca Juga:  Masyarakat Lampura dukung Program Kotaku 2020

“Saya di sini selalu mencari jalan untuk mencari Nafkah. Sebab, suami sudah tidak bisa bekerja akibat penyakit stroke yang dideritanya. Tidak banyak usaha yang bisa saya lakukan selain terus berusaha dan berdoa kepada tuhan agar semua urusan bisa dipermudah oleh yang maha kuasa,” ungkapnya.

Harapan saya untuk anak-anak tidak begitu besar, saya hanya ingin melihat anak saya bisa hidup mandiri dan berkecukupan seperti anak-anak lainnya, bisa membiayai hidup mereka sendiri tanpa meminta lagi dari kedua orang tuanya, dan bisa membuat bahagia anak dan istri mereka kelak. (Andrian Folta)

 2,988 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.