Lazismu Tubaba: Setetes Kepedulian untuk Minak Ibu

Lazismu Tubaba: Setetes Kepedulian untuk Minak Ibu
TULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, Lampung (LV)-

Di sudut sepi RT 003 RW 003 Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, berdiri sebuah rumah sederhana. Dindingnya tua, lantainya dingin, dan di dalamnya tinggal seorang nenek renta yang telah berusia sekitar 90 tahun. Namanya Minak Ibu, sosok yang mungkin tak banyak dikenal, namun kisah hidupnya mampu menggetarkan hati siapa saja yang mau berhenti sejenak dan mendengarkan.

Hidup sendiri dalam keterbatasan, Minak Ibu menjalani hari-harinya dalam sunyi. Tak ada suara tawa anak-anak atau obrolan hangat di beranda rumah. Tidak pula ada air bersih yang mudah diakses, bahkan untuk kebutuhan paling mendasar, mandi, mencuci, dan buang air. Ia tak punya fasilitas MCK yang layak. Bertahun-tahun ia bertahan, diam, tanpa banyak keluhan, seolah sudah berdamai dengan keadaan yang mungkin bagi banyak orang, terasa tidak layak.

Namun nasibnya mulai berubah, ketika pada Rabu, 9 April 2025, sekelompok orang datang mengetuk pintu rumahnya. Mereka adalah tim dari Lazismu Tubaba, bersama perwakilan Pemerintah Kabupaten, Kecamatan TBT, Tiyuh Panaragan, dan Baznas Tubaba. Kunjungan itu bukan hanya membawa perhatian, tetapi juga niat tulus untuk menolong. Mereka datang bukan sekadar melihat, tapi juga mendengar dan merasakan.

Apa yang mereka temui bukan hanya rumah reyot tanpa MCK, tapi juga potret nyata dari seorang manusia yang telah melewati usia hampir satu abad dengan penuh kesederhanaan dan kesabaran. Dari pertemuan itulah, lahir sebuah keputusan, rumah Minak Ibu akan diperbaiki oleh Dinas Perkimta, Baznas, dan aparat tiyuh. Sementara Lazismu Tubaba akan membangun MCK yang layak, agar Minak Ibu bisa hidup lebih manusiawi, lebih bermartabat.

Minggu, 13 April 2025, jadi hari yang begitu berarti. Warga Muhammadiyah Tubaba datang, membawa bahan bangunan, alat kerja, dan yang paling penting, semangat gotong royong. Di tengah peluh dan debu, mereka bekerja bukan hanya dengan tangan, tapi dengan hati.

Bambang Wiyono, Ketua Lazismu Kabupaten Tubaba, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. “Alhamdulillah, hari ini kita mulai mengerjakan pembangunan tempat MCK Minak Ibu secara gotong royong oleh warga Muhammadiyah,” katanya dengan suara yang terdengar lega. Ia tahu, ini bukan hanya soal membangun sebuah kamar mandi, tetapi soal memulihkan martabat seseorang yang terlalu lama dilupakan oleh zaman.

Sebelumnya, Lazismu juga telah memberikan bantuan sembako kepada Minak Ibu. Tak banyak, tapi cukup untuk membuat mata tuanya berkaca-kaca.

Ketika pembangunan dimulai, Minak Ibu hanya bisa terdiam di sudut rumahnya. Matanya menatap penuh haru, tangan keriputnya gemetar memeluk tubuh sendiri. Di wajahnya yang dipenuhi keriput itu, perlahan menetes air mata, bukan karena sedih, tetapi karena ada yang akhirnya peduli.

“Saya sangat berterima kasih atas semua perhatian dan bantuan yang diberikan kepada saya, termasuk dari Lazismu. Semoga ini menjadi amal ibadah dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” ucapnya pelan. Suaranya nyaris tak terdengar, tapi setiap katanya menancap dalam ke relung hati siapa pun yang mendengarnya.

Dilansir : Ansyori Ali Akbar

Editor: Basri Subur.M.S

Loading