Lampung Fair 2018: Disbunnak Lampung Raih Stand Paling Inspiratif

BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung, lampungvisual.com –

Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Lampung dinobatkan sebagai stand yang Inspiratif pada gelaran pameran pembangunan Lampung Fair 2018 di Pusat Kesenian dan Olahraga (PKOR) Wayhalim, sabtu (27/10/2018) malam.

Ketua Pelaksana Pameran Disbunnak Lampung Ir. Jabuk, MTA mengatakan, melalui tema “Hitam dan Putih” pada Lampung Fair 2018 kali ini, merupakan simbol dari capaian dua bidang, hitam diwakili simbol kopi sebagai interpretasi dari Perkebunan sedangkan putih dengan simbol susu sebagi interpretasi dari capaian bidang Peternakan Provinsi Lampung.

Data International Coffe Organization menyebutkan Indonesia hingga 2016-2017 menduduki posisi 4 sebagai negara pengekspor kopi terbesar sebanyak 666.000 Ton. Posisi pertama masih dipegang negara Brazil (1.894.800 Ton) disusul Vietnam ditempat kedua dan Kolombia diposisi Ketiga.

Baca Juga:  Melalui Penyuluhan BNM RI Berperan Menyadarkan Masyarakat Dari Bahaya Narkoba

Produksi Kopi Robusta Lampung, dari total areal seluas 160.887 Hektar menyumbang sebesar 24,7% (115.479 Ton) dari total produksi Kopi secara Nasional, dengan hampir 100% berasal dari perkebunan rakyat.

Sedangkan pada Peternakan, diketahui dari bidang peningkatan produksi dan peningkatan populasi sapi melalui Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), Provinsi Lampung meraih penghargaan capaian tingkat kebuntingan tertinggi nasional tahun 2017 dengan capain melebihi target sebesar 104, 93% (160.246 ekor).

Baca Juga:  Jelang Idul Adha 2020, Disnakeswan Lampung Pantau Hewan Kurban

Selain itu, diraih pula penghargaan peringkat dua nasional kinerja Inseminasi Buatan (IB) pada Upsus Siwab 2017 dengan capaian IB 126,64% atau 241.742 ekor. Serta capaian kepesertaan Asuransi Ternak Sapi/ Kerbau (AUTS/K) yang mencapai 10.935 peserta asuransi dari target yang ditetapkan sebanyak 10.000 polis asuransi.

Kepala Disbunnak Provinsi Lampung, Ir. Dessy Desmaniar Romas, menyampaikan agenda pameran dalam rangkaian Lampung Fair 2018 merupakan kegiatan rutin, yang dilaksanakan untuk membangun komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat, baik pelaku usaha atau masyarakat umum lainnya.

“Nuansa hitam dan putih merupakan interpestasi dari komoditi kopi dan susu yang menjadi bagian konsumsi gaya hidup yang akhir-akhir ini sedang booming”. Ujar Ir. Dessy Desmaniar Romas.

Baca Juga:  Koptu Yulhaidir bersama dengan Tim evakuasi Melakukan Prosesi Pemakaman

Dessy menambahkan, Trend terhadap dua komoditi ini saling melengkapi dan bagaimana ke depan semakin dapat mesinergikan dua bidang yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat Lampung. (Rls/Endra).

 1,552 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.