Kobar Lamsel Mulai Bangun Gedung TPQ Nurul Ikhsan

LAMPUNG SELATAN

Lampung Selatan, lampungvisual.com-
Setelah melakukan aksi penggalangan dana Relawan Koordinasi Bersama (Kobar) Lamsel pun memulai pembangunan TPQ Nurul Ikhsan di Dusun Keramat,  Desa Sumur, Kecamatan Ketapang.
Salah seorang relawan Kobar Lamsel,  Agung Gede Asmarajaya mengatakan, pembangunan gedung TPQ ini berawal dari keprihatinan relawan saat melihat bangunan lama TPQ yang sungguh tidak layak sehingga membahayakan keselamatan anak-anak.
“Bangunan TPQ lama berada di bibir pantai,  dengan kondisi yang jauh dari kata layak, sementara santrinya mencapai 50 orang lebih, “, katanya,  Jum’at (22/2).
Menurut Agung,  rencana awalnya relawan akan membangun gedung baru TPQ ini dengan model setengah tembok dilanjut GRC,  namun setelah diremukkan lagi akhirnya diputuskan menggunakan tembok utuh sampai keatas.
“Kita nekat kan pake batako sampai keatas supaya bangunannya lebih kokoh dan tahan lama,  apalagi gedung yang baru ini dibangun di tanah bu Marnah sendiri jadi tidak akan ada kekhawatiran dibongkar karena lahannya tidak numpang lagi, ” ujar pria yang bertugas di Satpol Air Lamsel ini.
Tak lupa Agung juga mengajak masyarakat luas untuk ikut membantu menyisihkan rezeki demi kelancaran pembangunan TPQ ini.
“Kepada masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki tidak ada salahnya kita bantu pembangunan TPQ ini.  Dari TPQ Sederhana inilah akan tumbuh generasi Qur’ani yang akan menjaga keutuhan bangsa kita, ” jelasnya.
Sementara itu,  pengelola TPQ Nurul Ikhsan tak henti-hentinya mengucap syukur atas bantuan gedung yang diberikan relawan.
“Alhamdulillah seperti mimpi dibantu bangun TPQ,  kalau saya sendiri yang mau bangun entah kapan bisanya.  Insyaallah gedung ini akan saya pergunakan terus untuk mengajar ngaji sampai saya nanti mati, ” katanya.
Marnah mengisahkan, terpaksa membagi santri menjadi dua shift setiap harinya. Karena selain tempatnya yang sempit dia juga khawatir akan keselamatan anak-anak mengingat lantai TPQ sudah rapuh dan posisinya pas diatas laut.
“Jadi kelompok pertama ngaji habis ashar,  kelompok kedua habis maghrib. Karena suka ada anak yang terperosok karena lantainya sudah lapuk, ” katanya.
Penulis: yos
Editor: Basri

 1,062 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.