Kisah Pilu, Perjalanan Cinta Pemuda Gilih Suka Negeri

PROFIL & SOSOK

Lampung Utara-
Iso nyawang ora iso nyanding, kilas pepatah jawa menguraikan perjalanan cinta Aji, pemuda tampan,yang sedang dilanda gundah gulana, putusan pujaan hati ingkar janji.
Berdiri di senja senyap, camar melayang menepis buih linangan, air mata pemuda kurang beruntung, gadis cantik, lembut manis kulit putih bermata sipit dengan kesempurnaan fisik tiada tara di matanya, kini tinggalkan kesan di lubuk hati, meski terhimpit tidak mampu bersuara.

“Semua kisah bermula pada saat kami pergi merantau ke pulau jawa, entah mengapa setibanya di pelabuhan penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan, Tuhan mempertemukan kami.
Dari perjumpaan instan itu, keakraban di antara kami berdua mulai terasa, dia menceritakan berbagai pengalamannya semasa sekolah hingga lulus dan berniat mencari kerja, begitupun dengan saya menceritakan kisah dan perjalanan saya meninggalkan rumah dengan bermodal tenaga dan berniat mencari kerja untuk membantu ekonomi orang tua,”ujar Aji melansir dari laman Trennews.co, Senin Malam (24/08/2020).

Pemuda tampan berpostur tubuh ramping ini, mengisahkan kenangan, pertemuannya dengan pujaan hati, menurut dia, dalam hitungan jam keakraban di antara mereka kian terasa, saling bertukar nomor handphone seluler, berfoto bersama layaknya pasangan yang sedang meraih cinta mas.

Baca Juga:  Jokowi Ultah, Tetap Setia di Garis Rakyat, Untuk Indonesia yang Lebih Baik dan Berkah

“Setelah sehari menempuh perjalanan kami pun tiba di jakarta, maklum kami anak desa setiba di ibu kota, kami kebingungan jangankan untuk mencari kerja untuk mencari kontrakan pun kami tidak tahu mau ngontrak di mana, Alhamdulillah di saat kami sedang kebingungan mencari kontrakan, tiba-tiba datang seorang bapak mengenakan baju koko dan berpeci menghampiri kami, lalu si bapak bertanya kepada kami.

“Nak, kenapa kalian tampak seperti orang kesasar, tanya si bapak berpeci kepada kami, saya pun menjawab ” ia, pak !! Kami sedang kebingungan, kami baru tiba dari kampung, kami ingin mencari kontrakan pak.
Alhamdulillah ternyata si bapak juga memiliki kontrakan dan kebetulan kontrakan si bapak ada tiga ruang kamar yang belum terisi. Singkat cerita kami berdua pun tinggal pisah kamar di kontrakan si bapak,”cetus pemuda berkulit hitam legam, dilansir dari laman Trennews.co.

Sambung cerita pemuda lugas ini, kala itu nasibnya lagi baik, karena selang dua hari di kontrakan, dirinya mendapatkan pekerjaan menjadi tukang parkir di salah satu gudang di jakarta, dan gadis yang ia cintai, untuk sementara waktu belum mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga:  Vaksinasi 44 Ribu Warga Taja OJK-APINDO, Bismillah dari Lampung Tengah, Gandeng Pemkab Bareng GGP

“Di luar dugaan saya gadis pujaan, ngangurnya kebablasan hingga uang sakunya habis untuk biaya hidup, karena rasa cinta yang tidak terbendung, saya pun mengungkapkan kata kepada dia, sayang jangan khawatir saya akan bantu kamu, dan saya akan bantu biaya hidup kamu sampai kamu mendapatkan pekerjaan,” ulas Aji.

Seiring perjalan waktu, singkap cerita, ujar pemuda yang saat ini menjadi pekerja arang, gadis pujaanya mendapatkan pekerjaan di terima bekerja di salah satu perusahaan alfamart, dirinya sangat senang mendengar kabar baik tersebut.
“Tetapi di luar dugaan saya mas, setelah dia mendapatkan pekerjaan di salah satu alfamart gadis pujaan saya malah menjalin asmara dengan laki-laki lain, hancur berkeping keping rasanya hati saya setelah saya mendapati gadis pujaan saya menjalin cinta dengan lelaki lain,”tuturnya.

Bertahun tahun menjalin ke bersamaan, tidak sedikit pun hati berpaling ke wanita lain karena “Aku cinta mati kepada dia,” namun penyesalan tiada guna, ungkap lilirih Aji sembari mengucapkan tisu, linangan tetesan air mata di pipinya.
“Mungkin dia bukan jodoh buat saya mas, sejak peristiwa itu saya banyak belajar dan saya banyak merenung akan perjalanan cinta di perantauan, saya jadi ingat pesan ibu, bahwa jangan mudah jatuh cinta kepada wanita, karena penghianatan cinta sangatlah menyakitkan, seperti pepatah orang jawa Iso Nyawang Ora Iso Nyanding inilah kisah dan perjalanan cinta saya mas”.

Baca Juga:  Ini Kronologi Penusukan Syekh Ali Jaber di Bandarlampung

Demikian ungkapan pilu Perjalanan cinta Aji Saputera seorang pemuda 19 tahun, Warga Desa Gilih Suka negeri Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara. (Red)

 2,224 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.