Lampung Utara (LV) – Pembagian minyak goreng murah kemasan yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Lampung Utara menyisakan berbagai kegundahan. Bagaimana tidak, kesan yang timbul dalam pembagian itu menghilangkan segala rasa dan kesadaran masyarakat akan lingkungan dan orang lain. Mereka seakan tidak peduli, terhadap keadaan dan situasi yang ada. Untuk mendapatkan minyak goreng murah, mereka harus menebus di beberapa tempat dijadikan operasi pasar disana.
Seperti tampak di Kantor Dinas Perdagangan, ada salah seorang warga mengantri terjatuh dan pingsan. Itu dialami oleh perempuan tua renta, hanya sebagian yang menolong sementara lainnya tetap sibuk berdesak – desakan untuk membeli minyak goreng sesuai HET pemerintah Rp 14.000/liter.
Dengan ketentuan setiap orang mendapatkan 2 pcs/l minyak goreng kemasan murah, yang menyertakan KTP. Mereka tetap asyik dengan aktivitasnya, sementara hanya beberapa lain dan petugas membantu ibu – ibu tua renta disana.
“Ada ibu – ibu jatuh, tolong dibantu,” ujar salah seorang warga mengantri disana, Ari.
Selain penumpukan yang dapat menyebabkan cluster baru perkembangan covid-19. Seakan itu dikesampingkan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok yang sulit didapatkan.
“Inikan bahaya, selain tadi kita lihat ada ibu – ibu tua yang pingsan karena desak desakan untuk beli minyak goreng,” timpal warga lain disana, Awi.
Sehingga berharap kedepan tidak ada lagi seperti itu. Sehingga dapat lebih tertib, dan volumenya ditingkatkan hingga tidak terjadi panic buying.
“Kalau bisa ditambah, biar masyarakat tenang dan tidak berdesak – desakan. Kalau ada apa -apa kan kira juga yang malu,” tandasnya.
Mereka seperti dibutakan dengan kebutuhan perutnya yang kian mencekik belakangan itu. Tanpa memperdulikan bahwa saat ini sedang pandemi, dan mungkin dapat melukai bahkan orang lain dengan perilakunya.
Berdasarkan pantauan di lapangan ketika pelaksanaan operasi minyak goreng masyarakat seakan tidak perduli dengan anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan demi mendapatkan minyak goreng.
(Andrian Folta)