Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital SiBerkreasi

BANDAR LAMPUNG

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=piYeKAy2xY8″ theme=”dark” cover=”local” responsive=”y” autoplay=”n” loop=”n” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”n” disablerelated=”y” delayed=”n” schemaorg=”n” /]

Bandar Lampung, lampungvisual.com-

Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran pengguna internet Indonesia terhadap pentingnya Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, melaksanakan diskusi Literasi Digital Cerdas Bermedia Sosial Lampung di Begadang Resto, minggu (6/5/2018).

Diskusi yang dihadiri oleh Relawan TIK (RTIK) Lampung dan para komunitas petani serta komunitas UMKM ini, mensosialisasikan Gerakan Nasional Literasi Digital “SiBerkreasi” sebagai upaya untuk mendorong peningkatan literasi digital para pengguna internet. Selain itu, SiBerkreasi diharapkan pula dapat menjadi media untuk memayungi kegiatan positif yang produktif sebagai upaya memerangi konten negatif  di media sosial.

Baca Juga:  Satuan Kodim 0410/KBL bersama satgas percepatan penanganan Covid-19 Kota Bandar Lampung bekerja lebih ekstra

Rizki Amaliah dari Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo RI, dalam paparannya mengatakan bahwa saat ini literasi digital tidak hanya melakukan upaya melawan hoax atau berita bohong semata, melainkan juga melakukan produksi konten-konten positif yang memiliki manfaat.

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi diketahui tengah mengkoordinasikan komunitas pegiat literasi digital para pengguna internet. Lebih dari 71 Pegiat Literasi Digital yang diantaranya Komunitas, Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Akademisi, Sektor Bisnis, dan institusi lainnya di level Nasional untuk bergabung sebagai motor penggerak.

Baca Juga:  SMSI Lampung Lakukan Audiensi Bersama Pemerintah Provinsi

Dari diskusi diketahui, masukan dari para relawan dan komunitas dalam rangka menumbuhkan wawasan literasi digital yang positif sangat diperlukan, hal ini menjadi input bagi pemerintah dalam upaya memberikan pemahaman berinternet yang sehat. Selain itu, dengan mendorong komunitas untuk mensosialisasikan cerdas bermedia sosial serta membuat konten positif diharapkan dapat mengurangi perilaku negatif  dalam  penggunaan internet. (Endra Saputra)

 2,471 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.