Lampung Utara, lampungvisual.com-
Puluhan Kepala Sekolah merasa keberatan dengan adanya perolingan pada pelantikan dan pengukuhan Kepsek, yang dilaksanakan pada hari Selasa 16 Mei 2023 beberapa hari lalu. Pasalnya sepengetahuan mereka pengukuhan dan pelantikan itu, untuk mengisi kekosongan serta mendefinitifkan kepsek yang masih menjabat sebagai PLT.
“Saya merasakan keberatan jika di rolling ke SD sekipi Abung Tinggi karena jarak tempuh cukup jauh juga akses jalan pun kurang memadai sehingga saya harus berpikir kembali untuk menjadi Kepsek disana, ” Kata Kepala Sekolah SDN 8 Tanjung Aman Hermansyah seraya daripada saya harus menjadi kepsek yang dikdas tentukan mendingan menjadi guru biasa saja. Jum’at (19/5/2023)
Selain menjabat Kepsek SDN 8 Tanjung Aman, Hermansyah yang menjabat sekretaris K3S Kabupaten itu tidak menyangka jika pengukuhan dan pelantikan itu dibalut dengan perolingan. “Disini kami meminta klarifikasi dari diknas kenapa kegiatan yang saya ikuti kemarin, tidak sesuai dengan dengan tema yaitu pengukuhan dan pelantikan. Malah yang ada di berita acara tugas baru saya sebagai kepsek SDN Skipi Kecamatan Abung Tinggi, ” Jelasnya.
Dijelaskan nya, pada awalnya ia tidak mengetahui pengukuhan dan pelantikan itu terjadi perolingan. Hal itu diketahui ketika akan menandatangani berita acara. Ternyata ia dipindah tugaskan ke SDN Skipi Kecamatan Abung Tinggi.
Kendati demikian, ia bersama rekannya ingin meminta klarifikasi dari diknas mengenai hal itu. Jika memang diknas tidak bisa memberikan solusi yang terbaik dengan rendah hati dirinya siap untuk mengundurkan diri sebagai kepsek dan ingin menjadi guru biasa saja.
“Saya ikhlas jadi guru biasa saja, dari pada harus menempati tugas sebagai kepsek di SDN Skipi Kecamatan Abung Tinggi yang jaraknya cukup jauh, “Jelasnya.
Ketika ditanya apakah sebelum terjadi pengukuhan dan pelantikan yang dibalut dengan perolingan melibatkan tim pengawas K3S, menurut sepengetahuannya tidak pernah dilibatkan.
“Sepengetahuan saya pengawas K3S tidak dilibatkan diknas, ” Tuturnya.
Sementara, hingga berita diterbitkan belum, pejabat di dinas pendidikan belum ada yang bisa dikonfirmasi mengenai kebenaran tersebut. (Andrian Folta)