Jangan Salah Menilaiku Sebelum Engkau Tahu Siapa Diriku

(Oleh: Basri Subur Pimpinan Umum Lampungvisual.com)
OPINI DAN PUISI

Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com-
“Terkadang kita terlalu dini menilai sesuatu hal yang nyata, namun sesungguhnya belum kita ketahui secara pasti apa-apa yang ada didalamnya. Laksana kita melihat gunung dari kejauhan terasa indah dipandang, namun ternyata dibalik keindahannya ada bebatuan terjal, pohon lapuk yang nyaris tumbang, dan juga terdapat jurang yang dalam”.
Nama besar yang pernah diraih dalam keberhasilan pembangunan baik keberhasilan dalam pembangunan fisik berupa infrastruktur jalan, jembatan dan gedung perkantoran mengundang khalayak ramai untuk mencari tahu bumi ragem sai mangi wawai.
Perolehan WTP secara berturut-turut menjadi bukti pemimpin daerah ini cakap dalam pengelolaan administrasi utamanya keuangan daerah. Daerah yang mengambil motto NENEMO itu kini telah melejit bak roket di atas angkasa. Berbagai pujian datang silih berganti, pun pula cacian dan cemoohan. Tapi sejatinya semua itu wajar wajar saja“ setiap benda yang jatuh pasti ada yang memungutnya” itulah peribahasa.
Jika yang jatuh benda berharga seperti uang, emas maupun benda lainnya, maka akan dipungut lalu dibawa pulang. Namun jika yang jatuh benda yang tiada berharga, maka akan diabaikan dan jika dipungut pun pasti akan terbuang, misalnya duri di tengah jalan pasti dipungut lalu dibuang agar tidak mencelakai orang.
Gunung itu indah….nampak dari kejauhan karena hijaunya pepohonan yang rindang menarik perhatian bagi yang memandang. Namun jika didekati ternyata tidak seindah kala dipandang dari kejauhan. Karena diatas gunung ada bebatuan, jalan terjal dan juga jurang.
Namun bukan maksud penulis mengidentikkan Tubaba seperti gunung, justru sebaliknya penulis berharap Tubaba  kokoh seperti kokohnya gunung sebagai paku bumi agar ada keseimbangan.
Jika kita dengarkan lirik lagu kenangan yang berjudul “Jangan salah menilaiku” itulah suara hati Tubaba yang sebenarnya. Suara hati daerah otonomi yang saat ini melebihi induk semangnya, baik kelebihan dalam pembangunan maupun lainnya.
Kita pantas untuk berbangga hati, jika menengok kebelakang lima tahun bahkan tujuh tahun silam, seperti apa warna dan kondisi Tubaba. Memasuki bulan kedua tahun 2019 ini kian terasa nafas keberhasilan Tubaba. Akses jalan yang dahulu becek dan berlobang, kini berubah menjadi hotmix kokoh dan menghitam. Meskipun belum semua rata, minimal wilayah jantung kota sudah Nampak indah dan sedap dipandang mata.
Melihat perjalanan Tubaba yang semakin menggeliat menatap masa depan kita patut bangga dan bersyukur menjadi warga Tubaba. Belum lagi jika pasar modern yang ada di tiyuh pulung kencana sudah bisa dipastikan akan menambah prospek perekonomian terutama sektor perdagangan.
Hamparan kebun karet, sawit dan singkong juga menjadi penyangga ketahanan perekonomian ditambah lagi hamparan sawah dengan kuningnya padi menambah mantap swasembada pangan daerah kita.
“Biarkan penonton bersorak gemuruh pemain tetap berlalu” Jika ada yang belum puas dan tidak mengakui kemajuan suatu daerah wajar saja, karena memang menilai dari jauh disana. Memandang dengan kacamata hitam tidak sejernih dengan kacamata putih, terlebih memandang tanpa memakai kacamata.
Tubaba teruslah berkembang, singkirkan keragu-raguan agar engkau mampu terbang melayang. Rakyatmu bangga denganku, dan hanya satu pesanku….semoga indahnya Tubaba tidak seperti indahnya pemandangan di atas bukit barisan yang indah dipandang dari kejatuhan.

Baca Juga:  4 TIPS Merayakan Hari Ibu Bagi Perantau dan Pekerja

 7,487 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.