Jalin Kerjasama, IIB Darmajaya – UniMAP akan Buka Kursus Bahasa Korea dan Mandarin

PENDIDIKAN

Bandar Lampung, lampungvisual.com-
Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menjalin kerjasama dengan University of Malaysia Perlis (UniMAP) dalam kegiatan kursus bahasa Korea dan Mandarin.
Hal ini terungkap usai video conference yang diikuti oleh Kepala Biro Humas, Kerjasama, Pemasaran, dan International Office (HKPI), Novita Sari, S.Sos., M.M., Kepala Bagian International Office IIB Darmajaya, Anggi Andriyadi, S.Kom., M.T.I. dan Ketua Languange Center (DLC) IIB Darmajaya, M Sahli Romdhon S.Pd bersama Deputy Director Centre for International Languages (CIL) UniMAP Dr. Rozilawati Binti Mahadi dan Director Centre for International Languages (CIL) UniMAP Dr. Sharmini Abdullah di ruang Information Acces Center IIB Darmajaya Kamis, (10/1/2019).
Rektor IIB Darmajaya Ir. Firmansyah Y Alfian, MBA, M.Sc menyambut baik rencana kerjasama dengan UniMAP dalam bidang pendidikan. “IIB Darmajaya selalu konsen untuk meningkatkan skill bagi usia produktif terutama generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
Dia menerangkan kerjasama yang akan terjalin nantinya juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa kepada masyarakat. “Saat ini bahasa menjadi hal yang sangat penting dalam komunikasi tidak hanya bahasa Inggris yang digunakan dalam komunikasi internasional. Bahasa Mandarin dan Korea juga diperlukan untuk mengetahui budaya negara tersebut,” tuturnya.
Dengan adanya kerjasama, diharapkan juga bisa meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Lampung. “Pembangunan daerah juga ditopang dengan pendidikan yang dapat mendongkrak indeks pendidikan di Lampung,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas, Kerjasama, Pemasaran, dan International Office (HKPI), Novita Sari, S.Sos., M.M. menerangkan kerjasama kursus bahasa Korea dan Mandarin akan digelar bulan Juli 2019 dan Januari 2020. “Program akan ditujukan kepada masyarakat umum dan siswa-siswi SMA,” ungkapnya.
Dia menjelaskan kegiatan kursus akan berlangsung selama satu bulan. “Kita buat dalam bentuk booth camp. Pengajarnya berasal dari Tiongkok dan Korea langsung,” ujarnya.
Novita Sari menuturkan kerjasama ini juga bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswa SMA memiliki kemampuan bahasa asing sehingga dapat bersaing dalam pasar bebas. “Kita menargetkan satu kelas 25 peserta. Peserta juga akan menerima sertifikat setelah lulus dan berkesempatan untuk kuliah di Korea Selatan dan Tiongkok,” tutupnya. (*)

 1,193 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.