Isu Kotak Kosong di Tubaba “Langit di atas, pasir di bawah kedamaian”

Isu Kotak Kosong di Tubaba “Langit di atas, pasir di bawah kedamaian”
TULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, (LV)-
Langit di atas, pasir di bawah kedamaian, tidak ada tempat seperti rumah, kecuali pantai. Masalah hidup dan perjuangan seperti ombak di tepi pantai. Ia akan datang, tapi pada saatnya ia akan pergi, demikian ungkapan sosok masyarakat Tubaba, Ustadz Darwis.Rabu (14/08/2024).

Menanggapi isu yang berkembang di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Pilkada 2024 Berpotensi calon tunggal dengan kata lain Kotak kosong, Ustadz Darwis menghimbau agar masyarakat tetap tenang terlebih khusus untuk Pendukung Surya Jaya Rades (SJR). Menurut dia waktu masih panjang tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, asal kita mau berusaha dan berdoa kepada Allah SWT.

“Saya menghimbau kepada seluruh Relawan Atau pendukung Surya jaya rades untuk tetap tenang, karena perjuangan kita masih panjang, sebelum ada ketetapan dari KPU soal calon bupati dan wakil bupati belum layak untuk di Klem hanya satu calon,” ujar Darwis.

Saat dimintai komentarnya gimana kalau memang terjadi hanya ada satu calon saja, Darwis mengatakan kalau memang terjadi tentunya sudah di pertimbangkan oleh tokoh politik di tubaba dampak positif dan dampak negatifnya untuk masyarakat.

“Soal isu Calon tunggal di tubaba kita terima dengan baik, itu syah-syah saja tapi perlu diketahui oleh masyarakat Kabupaten tulang bawang barat, sampai saat ini, kami yang cinta dengan SJR, masih berjuang agar SJR bisa maju di pilkada 2024 meski perjuangan ini hanya dengan doa tapi kami yakin peluang SJR bisa maju di pilkada 2024,”Tuturnya.

Darwis juga Menyampaikan himbauan Untuk seluruh Relawan SJR Baik yang di kabupaten Tulang Bawang Barat, maupun yang berada di luar daerah untuk selalu sabar dan legowo menanggapi isu yang berkembang tentang calon tunggal, sebelum ditetapkan KPU.”Masalah hidup dan perjuangan seperti ombak di tepi pantai. Ia akan datang, tapi pada saatnya ia akan pergi.”Tutup Darwis.
Penulis: Wakyeng.

Loading