Ingat Ketum Pertama HIPMI, Bos Pasaraya, Eks Menaker Abdul Latief? Genap 81 Tahun, Simak Unggahan Istrinya

Abdul Latief (81), mencium mesra kening sang istri, Ainahag Dona ALatief, Selasa (27/4/2021). | Facebook
Abdul Latief (81), mencium mesra kening sang istri, Ainahag Dona ALatief, Selasa (27/4/2021). | Facebook
BANDAR LAMPUNG PROFIL & SOSOK

Hampir sewindu berikutnya, tahun 1981, dia lakukan serangkaian langkah modernisasi swalayannya, membangun apa yang kelak kita kenal, Pasaraya Department Store. Satu nama lumayan melegenda, dalam tata urut historiografi toko retail sukses republik ini.

Kesuksesan pula, yang bikin Presiden ke-2 Indonesia HM Soeharto kepincut, percayai dia puncak posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993-14 Maret 1998). Jadi Menaker ke-18, pengingat, dialah pelopor dua istilah kita kenal kini, yaitu Upah Minimum Regional (UMR) dan Tunjangan Hari Raya (THR).

Meneruskan Cosmas Batubara terdahulu, dan diteruskan Theo L. Sambuaga periode singkat berikutnya, 14 Maret-21 Mei 1998.

Beririsan di singkat periode itu, geser posisi, dia notabene Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Kabinet Pembangunan VII, kabinet tersingkat Soeharto, seiring arus deras tak terbendung tuntutan rakyat proreformasi 1998, dimana dia tercatat yang pertama mengundurkan diri dari kabinet lalu diikuti belasan menteri lainnya –mundurnya ini bagian kulminasi kejatuhan Orde Baru.

Sampai dengan, tiga dasa pascapensiun dari pemerintahan, circa 2001, dia mendirikan (ingat stasiun tivi) Lativi? Sekembalinya ke dunia asal yang membesarkan namanya ini, dia merintis jaringan televisi Lativi dengan memulai siaran percobaan di Jakarta dan sekitarnya, hingga resmi beroperasi secara nasional pada 30 Juli 2002.

Menuliskan ulang ingatan baik Kaka Arnold, di Kompasiana, Kompas 25 Agustus 2019, tokoh ini beberapa kali ubah slogan Lativi: Saluran Penuh Nilai dan Makna (2002-2004), Pasti (2004-2006), dan terakhir Berani Beda (2007-2008), sebelum gulung tikar berlanjut diakuisisi Viva Grup pada 14 Februari 2008.

Loading

Tagged