Hujan Penenang Rasa Rindu

TULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com-

Hujan Penenang Rasa Rindu Setiap tetesan air yang jatuh kebumi Membuat rinduku semakin tak terbendung. Kulihat pohon bergoyangan, menari, berdansa Seakan tiada nestapa, yang ada hanya gembira.

Sesekali ku tengok air yang mengalir tanpa henti Mencerminkan arti kehidupan yang sebenarnya Dimana aku harus tetep berjuang, harus selalu tegar Bak tetesan air yang berjatuhan tak merintih kesakitan.

Namun saat aku kembali pada pribadiku yang sebenarnya Tak sedikitpun terselip kata tegar didalam dada Apa karna kurangnya keyakinanku akan kuasa-Nya? Entahlah, aku lemah, aku ragu bahkan aku rapuh.

Baca Juga:  Polres Tulang Bawang Bagikan Ratusan Paket Sembako

Diwaktu yang sama kudengar detikan jam analog berbunyi Selalu bergerak berbunyi bergerak berbunyi begitu seterusnya Ia tak pernah berhenti, tak menghiraukan keadaan yang ada dilihat atau tidak dihargai atau tidak ia tetap saja bergerak.

Pikiranku semakin dalam akan pergerakan jam tersebut Apakah seperti ini doa-doa keluargaku terhadapku? Dan begitukah limpahan tuhan yang sebenarnya? Ya sekarang aku yakin, bahkan sangat yakin lebih dari hal itu.

Nalarku memicu percepatan darah disetiap syaraf Tetapi tak kuhiraukan namun ada yang aneh Air mataku menetes, apa aku menangis? Rupanya pilu datang Teringat akan ayah dan ibuku, bagaimanakah keadaan mereka? Penasaran membuatku meraih handphone untuk memanggil keduanya.

Baca Juga:  Fauzi Hasan meninjau bangunan Balai Wartawan PWI Tubaba

Berulang kali kupanggil namun tiada menyambung, terus kucoba masih saja Ada apa? Mengapa tidak terhubung? Cemasku datang kala itu Apa seperti ini ketika mereka menelponku tak terangkat? Pikiranku semakin melayang jauh, berpikiran yang tidak-tidak.

Mengapa aku tidak berpikir apakah disana sedang hujan juga? Sehingga handphone mereka matikan? Pikiranku tak sesederhana itu, sangat jauh seperti keberadaanku.

Jika memang benar disana juga hujan seperti yang terjadi disini Sehingga itu alasan mengapa tidak mengaktifkan handphone Aku hanya ingin kita memiliki kesamaan, sama seperti air hujan Dimana doa ayah dan ibu selalu tercurahkan kepadaku Kemudian aku berjuang tanpa lelah meski terjatuh untuk kebahagiaan kalian. Satu lagi, aku ingin bilang “Aku Rindu” meski sebenarnya aku malu mengatakannya.

Baca Juga:  Keluarga Besar Ponirin Ucapan Terimakasih Kepada Seluruh Dermawan dan Dinas

By : Asnawi

Editor: Basri Subur

 679 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.