Harmonis Siaga Putra: Cinta Itu Sederhana

OPINI DAN PUISI

Bandar Lampung, lampungvisual.com-

Ketua Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Raja Pemuka Manis, masa bakti (2018 s/d 2023), Harmonis Siaga Putra, S. Sos. MSi, tampak tersenyum.

Dengan gaya bicara yang simple, bagi pria paruh baya dengan tampilan sederhana ini menilai sesibuk apapun aktifitas yang dilakukan karena tuntutan pekerjaan  jangan pernah melupakan keluarga.

“Sesibuk apapun kita bekerja jangan pernah melupakan kebahagian keluarga yang dengan setia menanti kedatangan kita ‘tuk kembali ” ujarnya.

Bagi putra asli daerah kabupaten Waykanan, Kelahiran 27 Mei 1984 di Desa Karta Jaya, Putra kedua dari Pasangan Bapak H. Bahudin M dan Ibu Hj. Sawiyah yang merupakan sosok Aktivis ulung di lampung sekaligus salah satu tokoh adat di Desa Karta Jaya Kecamatan Negara Batin sekaligus ayah dari dua anak  ini menilai cinta itu sederhana.

Baca Juga:  PENERAPAN AKAD IJARAH MUNTAHIA BIT-TAMLIK (IMBT) DALAM PERBANKAN SYARIAH

Hal itu dia ungkapkan dalam petikan puisinya “Ijinkan aku menyelami lubuk hatimu, menjelajahi samudera cinta yang sangat besar pengaruhnya, menemukan sedalam mungkin palung ketulusan, biarkanlah aku mengambil mutiara kejujuran, karena kepercayaan dan pengkhianatan kini tidak ada jaraknya”.

Walaupun terbaca naif itulah ungkapan kejujuran pria yang biasa di sapa  bang Hsp, saat rekreasi bersama keluarga di salah satau taman wisata Bandar Lampung. Kamis (24/05/2018).

Dalam puisinya yang lain dia tuliskan sebuah ungkapan ” Relakan aku memelukmu dalam kesedihan, nasihat dan dukunganmu yang  sangat kubutuhkan, karena tanpamu aku hanyalah sebilah sembilu yang tidak tajam”

Baca Juga:  " Seterbang Burung" Puisi ciptaan Wahyu Hidayat Raih Juara Dua pada lomba Cipta Puisi Nasional

Baginya ini sebuah pesan untuk menjadi pribadi yang kuat serta tegar seperti karang, walau ombak  datang dia mesti tetap bertahan dan selalu tenang sebab cinta keluarga yang menanti di rumah.

Dalam puisinya kembali yang ditujukan bagi keluarga dan orang terdekatnya dia menuliskan “Masukkan namaku dalam daftar doa yang selalu kau panjatkan, begitulah hal yang selalu ku lakukan setelah selesai shalat ku, bahkan aku sendiri tak perduli tentang berlian keberhasilanku, karena pikiran dan nurani ku selalu ingin bersama, berkarya, dalam ikatan doa, ikatan hati, ikatan agama, mendukung pemerintah provinsi lampung dalam mewujudkan berbagai program gemilang khususnya kabupaten Way Kanan untuk Maju dan Berdaya Saing”.

Baca Juga:  Di Bentang Waktu

Secara pribadi, penulis tidak paham maksud dari  puisi tersebut, hanya saja puisi ini menyiratkan  sebuah semangat, cita-cita maupun harapan yang ingin dia tumpahkan untuk keluarga, orang terdekat dan tanah kelahirannya.

Bagaimana dengan anda..adakah yang ingin disampaikan…

Penulis : Basri Subur.

 4,836 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.