DPD GMPK minta APH tindaklanjuti program Pamsimas Desa Mekar Asri

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, lampungvisual. com

Program Pamsimas Tahun 2019 Di desa Mekar Asri Kecamatan Sungkai Tengah hingga akhir tahun 2020 belum direalisasikan dan menimbulkan kekecewaan warga menjadi sebuah pertanyaan yang cukup besar. Pasalnya, ketika kepala Desa Mekar Asri, Heri memenuhi panggilan Disperkim Lampung Utara ( Lampura ) , berdalih bahwa program pamsimas di desa tersebut belum ingin dimanfaatkan atau ditolak oleh warga.

Menurut Dewan perwakilan Daerah Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Lampura melalui humas Adi Rasyid, alasan yang disampaikan Kades tersebut tidak masuk akal. Sebab sebelum pelaksanaan pembangunan program Pamsimas itu dilaksanakan, banyak mekanisme yang harus dilalui mulai dari musyawarah, pembentukan panitia pelaksana dan lainnya.

” Sehingga kuat dugaan adanya tindak pidana korupsi anggaran dana Searing yang dianggarkan melalui Dana Desa karena hampir 1 tahun lebih program Pamsimas di desa tersebut mangkrak, ” Kata dia. Sabtu (12/12/2020)

Lebih Lanjut, Pemerintah Daerah serta Aparat Penegak Hukum (APH) harus serius menanggapi persoalan ini, secara tidak langsung program yang digalakkan pemerintah yang gunanya untuk kepentingan masyarakat terhambat.

Sedangkan sudah jelas masyarakat disana ingin sekali memanfaatkan program Pamsimas karena kekecewaan ini langsung di sampaikan mereka melalui media online.

” Saya berharap agar pemerintah segera memberikan sanksi yang tegas kepada kades, pendamping Pamsimas dan lainnya yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan teknis program Pamsimas, “Harapnya.

Selanjutnya Adi Rasyid meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Untuk turun ke lapangan guna melihat langsung, karena di sini tersirat dugaan ada mainan antara aparatur desa setempat dengan pihak dinas perkim, fasilitator (Pendamping) dan KKM.

“Kita berharap pihak berwenang dalam hal ini pihak kejaksaan negeri (Kejari) kotabumi maupun pihak Polres lampung utara, untuk segera turun dan menindak lanjuti, karena tidak menutup kemungkinan banyak desa penerima program pamsimas lainnya terjadi seperti ini” Pungkasnya.

(Andrian Folta)

Loading