Disdikbud Lampura adakan pemantauan pelaksanaan USBN

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, Lampungvisual.com-
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lampung Utara mengadakan pemantauan pelaksanaan USBN di SMP 3 dan SMP 4 Kotabumi setempat. Kamis (12/4/2018)

Berdasarkan pantauan Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Suwandi, didampingi kasi SD Dian Ratna Hapsari mengunjungi SMP 3 dan SMP 4 untuk melakukan pemantauan pelaksanaan UASBN.

Kadis Disdikbud Lampura, Suwandi,  mengatakan dalam rangka untuk memantau pelaksanaan USBN. Dengan harapan nilai hasil dari Ujian Sekolah Berbasi Nasional (USBN) ini bisa menjadi tolak ukur bagi para anak didik disini untuk lebih meningkatkan lagi nilainya pada saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) terutama pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan Bahasa indonesia,” ujarnya.

” Kami akan meminta Dewan Guru untuk mengoreksi hasil USBN dan nilai itu langsung dibagikan agar anak-anak didik itu tahu berapa nilai yang didapatkan mereka pada saat USBN. Sehingga anak didik itu bisa lebih giat lagi untuk belajar dalam menghadapi Ujian Nasional ( UN),” kata dia.

Baca Juga:  626 Peserta CPNS Di lampura Ikut Tes SKB

Terkait dengan adanya surat kaleng viral dalam daring belakangan menyebutkan adanya dugaan berbagai pungutan dan potongan di lakukan oleh Kepala Dinas bersama MKKS dan Jajaran, Suwandi menegaskan tidak ada. Sebab, menurutnya surat kaleng yang dikirim akun tidak jelas itu tanpa di dasari bukti sehingga dipertanyakan kebenarannya.

” berita itu hoak dan tidak benar, kalau masalah O2SN dan FLS2N 2017 kita fasilitasi semua dari disdikbud dan Pemkab Lampura. Mulai dari akomodasi bus, official, penginapan, makan sampai santunan kepada peserta semua kita berikan, ” ucapnya

Selain itu, kata Suwandi, terkait dengan adanya pungutan atau pungli dilakukan MKKS atas perintah Kepala Dinas juga dikatakannya tidak benar. Sebab, yang terjadi dilapangan tidak seperti surat kaleng tersebar itu. Demikian juga dengan adanya pemotongan honor petugas UN disebutkan tidak mendasar.

Baca Juga:  Bupati Lampura ikuti Upacara peringatan harlah Pancasila

” Saya tegaskan sekali lagi itu tidak benar, marilah sama-sama kita jaga kondusivitas daerah. Apalagi saat ini sedang pelaksanaan USBN dan akan mengahdapi UASBN, jangan mudah-mudah percaya apalagi sampai menyebarkan berita belum diketahui pasti kebenarannya. Serta tidak mudah mengatasnamanakan guru, karena jumlah guru itu ribuan.

Hal itu sempat membuat gaduh tenaga pendidik disana. Sebab, yang timbul disanubari para guru adalah mosi ketidak percayaan, baik itu sesama guru maupun dengan atasanya. Terlebih dinas pendidikan dan kebudayaaan, serta pemeerintah pada umum karena guri disana tidak pernah mendapatkan perlakuan demikian.

Sementara itu, Wakil kepala SMPN 3 Kotabumi Bidang Kesiswaan, Fauziah mengungkapkan Apa dikatakan oleh kepala dinas itu benar. Anak didik dan guru menjadi official diberi akomodasi Mulai dari perjalanan, sampai honornya pun ada dan anak-anak mendapat tali asih.

Baca Juga:  Nizwar Siap Sinergi dengan Asosiasi Profesi Wartawan Wujudkan Pers Profesional dan Bermartabat

“Kalau pemotongan yang disebutkan itu tidak pernah ada, semua telah sesuai dengan peruntukkannya, ” jelasnya.

Senada dikatakan oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Kotabumi, Sukmawati bahwasanya kabar yang beredar luas di media sosial itu cukup memukul para pendidik disana. Sebab, yang terjadi dikalangan guru adalah konflik batin, hingga menimbulkan ketidak percayaan.

“Jadi kami minta pihak terkait dapat segera mengambil tindakan atas semua ini, Agar semua ini jangan sampai terjadi lagi. Karena tanaga pendidik lah yang merasakan imbasnya,” pungkasnya.
Penulis: Andrian folta

 1,947 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.